Advetorial : Bupati Willy Lay : BPD Harus Bekerjasama dengan Kades untuk Bangun Desa

  • Whatsapp
banner 468x60

Atambua, penanusantara.com – Bupati Belu Willybrodus Lay melantik 222 Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Se Kabupaten Belu di Aula Gedung Betelalenok, Sabtu (29/02/2020).

Pelantikan para anggota BPD ini dihadiri oleh Kadis PMD Belu, Kasdim 1605 Belu, Pejabat Kejaksaan Negeri Belu, serta camat dan kepala desa.

Read More

banner 300250

Bupati Belu Willybrodus Lay dalam sambutannya mengatakan agar BPD harus bisa bekerjasama dengan kepala desa dalam membangun desa.

“Saya berharap agar kepala desa bisa Bekerjasama dengan BPD,” pinta Bupati Willy Lay.

Dalam melaksanakan tugas, Bupati Willy Lay juga berharap agar BPD harus bisa mewakili kepentingan masyarakat desa, bukan bekerja untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.

“Kita bekerja bekerja mewakili kepentingan masyarakat bukan kepentingan siapa-siapa,” ucapnya.

Dengan anggaran dana desa yang semakin besar yang digelontorkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintahan desa di seluruh indonesia, Bupati Willy Lay berpesan agar BPD yang baru dilantik harus selalu mengawasi kepala desa dalam mengelola anggaran tersebut.

“Saya mau titip beberapa hal,dana desa di Kabupaten Belu, hampir seluruh dana desa, di seluruh indonesia, kalau uang kita mau cairkan harus isi di ember besar, jadi saya mau minta tolong BPD agar awasi kepala desa, jangan sampai uang yang satu ember itu kita bawa pulang simpan di rumah kepala desa atau di rumah bendahara desa,”

“jadi saya mau bilang tempat yang paling aman simpan dana Desa itu di bank,” ujar Ketua DPC Demokrat Kabupaten  Belu ini.

Tahun ini, lanjut Bupati Willy Lay, anggaran dana desa di Kabupaten Belu sebesar Rp 143.813.788.840.

Dengan anggaran yang besar ini, ia berharap agar pemerintahan desa mengelolanya secara baik agar tidak menimbulkan persoalan hukum terkait pengelolaan dana desa ini.

“Ini dikelola baik-baik kalau tidak bukan berurusan dengan bupati ini ada pak jaksa yang hadir nanti berurusan dengan jaksa, kalau urus baik-baik jaksa juga tidak panggil,” ucap Bupati Willy Lay.

Lebih lanjut Bupati Willy Lay juga mengatakan, saat ini ada beberapa  isu yang terjadi di NTT.

“Saat ini isu yang di NTT, yang isu di NTT hampir semua tempat isu stunting, masalah kemiskinan dan persoalan mengenai kematian babi,” katanya.

Ia berharap agar pemerintahan desa dapat menggunakan dana desa untuk mengantisipasi isu-isu yang saat ini terjadi, dengan penanaman kelor di desa, pemberian susu bagi anak-anak dan serta penambahan Paud setiap dusun yang ada di desa tersebut. (ar)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *