Benteng Lando Dan Kuburan Tua Tersusun Batu Menhir di Kota Komba, Matim

  • Whatsapp
banner 468x60

Borong, penanusantara.com- Sebanyak dua benteng dan satu perkuburan tua yang tersusun oleh batu-batu menhir berukuran sekitar lebar 10 CM-15 CM dan panjang bervariasi, hingga 2 Meter. Lokasi keberadaan sisa-sisa perkampungan tua ini yakni di bukit Lando. Bukit setinggi kira-kira 200 Meter diatas permukaan laut. Sebuah bukit yang sudah dijadikan lahan perkebunan dalam acara lodok (pembukaa lahan baru). Perkebunan adat. Berjarak 30 KM dari pusat perkantoran daerah kabupaten Manggarai Timur (Matim). Di belakang kompleks sekolah imamat Seminari Pius XII Kisol. Bukit yang terpahat sisa-sisa sejarah massa lampau ini merupakan bagian integral dari Desa Lembur, Kecamatan Kota Komba. Membutuhkan waktu sejam jika dijangkau dengan berjalan kaki.

Konon, dalam cerita dongeng dari mulut ke-mulut, ada catatn sejarah massa lampau yang masih tersimpan dalam cerita sejarah Suku Weru, sebagai pemilik ulayat atas tanah diatas bukit tersebut.

Read More

banner 300250

Disekitar benteng, biasa disebut compang tempat pemberian sesajian bagi ruh leluhur, terdapat puluhan batu Menhir yang berjejr dan tersusun. Susunan batu ini tak pernah disentuh dan dianggap sakral.

Mistis dan Magis

Kanisius Djaga (58) merupakan landuk (Tu’a Teno) yang ditugaskan dari rumah gendang suku Weru untuk melakukan ritual pembukaan lahan baru bagi masyarakat sekitar (Soor Mozo’).

Saat ditanya soal susunan batu sejarah ini, Ia menjelaskan bahwa batu berbentuk persegi dan panjang ini sudah sejak lama ada disana. Jelasnya, itu sisa benteng tua, digunkan sebagai benteng pertahanan untuk melawan musuh pada masa dulu. “mereka (nenek moyang), bersembunyi dibenteng ini. Batu-batu persegi dan panjang ini adalah tanda kekuatan dan mesti mendapat pengakuan dari musuh pada zaman dulu yang hendak merebut tanah,” ungkap Kanisius (28/04).

Dijelaskan juga bahwa, saat pembukaan massa menanam mesti menyembelih seekor ayam dan member makan ruh nenek moyang diatas batu panjang tersebut. Hingga saat ini lokasi disekita benteng dan perkampungan tua ini masih sangat mistis.

Gambar menhir, batu sejarah. Lokasi bukit, Lando, Manggarai Timur
Gambar menhir, batu sejarah. Lokasi bukit, Lando, Manggarai Timur

Dijelaskan oleh Bapak Hanes Senor (56), setiap malam Jum’at, ada bunyi burung dan hewan aneh disekitar lokasi benteng dan perkampungan tua tesebut.

“Ada bunyi burung aneh, dulu, menurut cerita nenek moyang kami, kalau mendengar bunyi hewan aneh ini, ada pertanda kurang bagus. Itu suara leluhur yang sudah meninggal dunia ratusan tahun lalu,” ujar Hanes.

Lanjutnya, konon ada cerita yang beredar. Susunan batu panjang tersebut bisa mengabulkan permohonan kita, apabila kita meminta kepada ruh leluhur lewat doa adat. hal tersebut dilakukan  Dengan membawa ayam dan moke (minuman tradisional).

Tidak terawatt

Lokasi benteng dan perkuburan tua ini tidak terawatt. Banyak rerumputan liar yang tumbuh dan merusak sebagian besar batu-batu menhir ini. Pembersihan mpaling tidak dilakukan saat mulai musim menanam dan panen. Karena saat itu tempat ini digunaka untuk berdoa kepada ruh leluhur.

Saat ini, batu, yang dulunya tersusun rapih membentuk benteng pertahanan yang kokoh sudah berserakkan dan tidak terawatt lagi. Todak ada perhatian dan juga usaha yang mampu dilakukan untuk membersihkan lokasi sejarah ini, bahkan oleh generasi suku weru pemilik ulayat atas tanah ini.

Ronis Natom, Pito

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *