Bergerak Hati, DPRD Belu Nini Atok Beri Santunan Kepada Ignasia Abuk yang Tinggal di Gubuk Reot

  • Whatsapp
Anggota DPRD BELU Nini Wendelina Atok saat memberikan bantuan.
banner 468x60

Atambua, penanusantara.com – Anggota DPRD Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Nini Wendelina Atok tegerak hati saat melihat kondisi yang sangat memprihatinkan dialami oleh Ignasia Abuk bersama keluarganya.

Ignasia Abuk tinggal di RT 02 Dusun Webubur Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat (Tasbar), mereka merupakan warga Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk.

Read More

banner 300250

Di gubuk reot tersebut berukuran sekitar 2 meter x 3 meter itu Ignasia tinggal bersama suaminya yang juga sudah renta, juga mamanya serta beberapa anak usia sekolah dan balita, semua berjumlah 17 orang.

Nini Wendelina Atok pun langsung pergi melihat kondisi gubuk reot tersebut di di RT 02 Dusun Webubur Desa Naitimu, Rabu, 26 Desember 2019 siang.

Disana Nini bertemu Ignasia Abuk bersama keluarganya. Nini sapaan akrabnya masuk ke gubuk reot itu dan melihat secara langsung kondisi tersebut.

Pengakuan Ignasia Abuk kepada Nini bahwa keluarganya hanya tinggal di gubuk reot selama ini 10 tahun terakhir dan ternyata mereka sekeluarga berjumlah 17 orang sedang dilanda kelaparan hebat.

Saking tak ada makanan, mereka mengisi perut dengan mengkonsumsi pisang rebus hingga seminggu lebih.

Kesulitan lainnya, lanjut Ignasia, selain kesulitan tidur di malam hari, mereka juga sangat menderita di kala hujan karena atap gubuk dari alang-alang itu sudah bocor.

“Kalau mau pindah juga, kita mau pi mana, karena ini kita pun (punya, red) rumah 1 satunya dan ini juga kita tinggal di orang pun tanah (milik orang lain yang berasal dari Bugis). Jadi kita lihat saja, kalau dong (mereka, red) usir kita kapan ju, kita siap pindah dari sini,” urainya.

Tentang bantuan dari pemerintah, Ignasia mengakui dirinya adalah salah satu penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) yakni beras lima kilogram dan telur satu rak untuk setiap bulan namun tidak cukup membantu.

“Saya memang selama ini, ada dapat bantuan PKH tapi karena kita banyak jadi kita susah untuk makan. Kalau bisa bantu kami dulu pak – pak besar dong (pemerintah),” katanya dalam bahasa Tetun.

Mendengar kisah mereka, Nini pun bergerak hati dan langsung menuju ke sebuah toko di Hailulik guna membeli keperluan sembako berupa beras, telur, mie, terpal dan makanan lainnya.

DPRD Nini Atok saat membeli sembako untuk Ignasia Abuk bersama kleuarganya.
Anggota DPRD Belu Nini Atok saat membeli sembako untuk Ignasia Abuk bersama keluarganya.

Usai membeli, Nini pun membawa sembako tersebut ke Ignasia Abuk bersama keluarganya, sebelumnya
Politisi Partai Berlambang Matahari ini pun menemui Kepala Desa Naitimu Nobertus Moa di kediamannya menanyakan kondisi keluarga Ignasia Abuk tersebut. Usai berdiskusi dengan Kepala Desa, Nini pun mengajak Kepala Desa untuk langsung melihat kondisi keluarga Ignasia Abuk.

Pengakuan Kepala Desa kepada DPRD Nini Atok bahwa warga tersebut merupakan warga Mandeu tetapi tinggal di Desa Naitimu. Pihak Desa sudah pergi bertemu untuk meminta mereka untuk menjadi warga Desa Naitimu namun di tolak oleh mereka.

“Mereka sudah tinggal sekitara 10 tahun lebih, sewaktu saya jadi Kepala Desa, aparat saya sudah pergi bertemu dan meminta mereka menjadi masyarakat Naitimu tetapi mereka tidak bersedia karena mereka mengaku warga Mandeu,” akui Kepala Desa.

Hal tersebut di akui Ignasia Abuk bahwa aparat Desa Naitimu pernah datang menemui mereka dan meminta menjadi warga Desa Naitimu namun di tolak oleh Almahrum Bapak mereka.

Mendengar yang disampaikan Ignasia Abuk, Nini Atok pun meminta kesedian mereka untuk mengurus administrasi agar menjadi warga Desa Naitimu. pasalnya Kepala Desa Naitimu Nobertus Moa sudah bersedia menerima mereka.

Usai itu, Nini Atok pun langsung menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga Ignasia Abuk. kepada mereka, Nini menyampaikan bahwa bantuan ini hanya alakadarnya dan semoga dapat bermanfaat bagi mereka.

Dalam hal seperti ini, menurut Nini Atok, sudah seharusnya Pemerintah bergerak cepat demi memanusiakan manusia. Karena persoalan hunian yang layak sangatlah urgen untuk keberlangsungan hidup manusia.

“Pemerintah Belu harus bergerak cepat membantu persoalan yang di hadapi ibu Ignasia Abuk bersama keluarganya,” ujarnya

Bagi Nini, Rumah yang di huni keluarga Ignasia Abuk tidak selayaknya sebuah rumah oleh karena itu Pemerintah harus secepatnya bergerak cepat membantu keluarga mereka. dirinya sudah membangun komunikasi Kepala Desa.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada Wartawan yang telah memberitakan persoalan ini, biar Pemerintah juga dapat mengetahui masalah ini.

Ade Racel

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *