BKH : KPK Tidak Perlu Takut dan Gentar Dengan Peristiwa Novel

  • Whatsapp
banner 468x60

Kota Kupang, penanusantara.com- Pasca Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengalami tindakan intimidasi fisik pada hari Selasa, tanggal 11 April 2017 usai menunaikan Sholat subuh di sebuah Masjid yang tak jauh dari kediamannya. Wakil Ketua Komisi III DPRI, Benny K. Harman mengutuk keras peristiwa tersebut.

Menurut Benny, KPK tidak perlu gentar atau takut dengan peristiwa ini, rakyat di belakang KPK.

Read More

banner 300250

“Kita tuntut negara segera hadir utk mengawal KPK tetap teguh berantas korupsi tanpa pandang buluh,” tegas Benny

Jelas Benny, Tindakan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab itu merupakan cara beradab di negeri ini. Seharusnya hukum harus secara adil tanpa diskriminasi untuk mencegah masyarakat main hakim sendiri.

“Kita mengutuk keras peristiwa ini. Jelas ini bukan cara beradab di negara demokrasi. Di negara demokrasi, hukum harus ditegakkan secara adil tanpa diskriminasi untuk mencegah masyarakat main hakim sendiri,” tegas Bakal Calon Gubernur NTT ini.

Dikatakan Benny, Apabila hukum tidak ditegakkan secara adil maka rakyat mencari jakan sendiri untuk menegakkan hukum dan keadilan.

Lanjutnya, Terkait kasus Novel ini, dirinya minta penegak hukum untuk mengusutnya secara tuntas apa yang menjadi motiv dan tujuannya.

“Apakah motif balas dendam atau motif lain misalnya utk meneror KPK yg kini sedang menangani kasus mega korupsi seperti kasus EKTP yng melibatkan sejumlah pejabat dan eks pejabat penting di negeri ini,” jelasnya kepada media ini melalui sambungan telepon, Selasa (11/04) dari jakarta.

“Kita kutuk keras kasus Penyidik KPK Novel Baswedan yang disirami air keras oleh orang yang tidak dikenal. Ini perbuatan keji yang tdak bileh dibiarkan di negara beradab seperti RI,” tuturnya

Pito

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *