Kenakan Pakaian Adat, Kopdit Swastisari Cabang Oesao Gelorakan Semangat Sumpah Pemuda Dalam Pelayanan

  • Whatsapp
Pimpinan Kopdit Swastisari Cabang Oesao Foto bersama para karyawan saat mengeakan pakaian adat.
banner 468x60

Oelmasi, penanusantara.com –  Cara unik dilakukan oleh Koperasi Kredit (Kopdit) Swastisari Cabang Oesao, Kabupaten Kupang dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 89, 28 Oktober 2017 besok.

Pemandangan berbeda terlihat di kantor Kopdit Swastisari Cabang Oesao para Jumat, (27/10/12017), Tidak seperti biasanya, Seluruh staf hingga pimpinan Kopdit Swastisari Cabang Oesao mengenakan pakaian adat NTT dalam melayani dan mengelorakan pelayanan kepada masyarakat.

Pakaian adat yang mereka kenakan berasal dari setiap daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pakaian adat itu menunjukkan keanekaragaman budaya dan persatuan Indonesia atau “Bhinneka Tunggal Ika”.

Dikatakan Pimpinan Kopdit Swastisari Cabang Oesao, Marselus Tapobali atau akrab disapa Ardy, Pakaian Adat yang dikenakan dalam Rangka menyongsong Hari Sumpah Pemuda. Ada makna yang terkandung didalam Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 ini, Pertama, Sumpah Pemuda sebagai catatan penting dalam sejarah Indonesia untuk mempersatukan perjuangan pemuda dalam merebut kemerdekaan.

Kedua, Sumpah Pemuda meletakkan arah dan tujuan perjuangan menentang kolonialisme, salah satunya melalui pendidikan. Dan Ketiga, Sumpah Pemuda sejatinya adalah cikal bakal menuju proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

“Peringatan hari Sumpah Pemuda Tahun 2017 merupakan momentum untuk merenungkan dan mengevaluasi kembali perjuangan bangsa ini. Di mana pada tanggal 28 Oktober 1928 yang silam, para pemuda bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tumpah darah yang satu, bangsa yang satu, bahasa yang satu, yaitu Indonesia. merdeka lepas dari belenggu penjajahan, para pemuda Indonesia harus bangkit dengan niat yang tulus untuk mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan disegala bidang guna meningkatkan kesejahteraan, kemajuan, dan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia,” ujar Ardy melalui Press Release kepada media ini.

Selain Makna Sumpah Pemuda, ada pula makna pakaian adat yang dikenakan seluruh Karyawan Kopdit Swastisari khususnya Cabang Oesao, Disampaikan Ardy, Kebudayaan adalah jati diri suatu bangsa. Dan budaya lokal sebagai salah satu identitas bangsa.

“Kalau bukan kita yang melestarikan budaya lokal mau siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?,” ujarnya

“Sesuai Visi Kami yaitu Menjadi Koperasi Kredit Terdepan dan Pilihan Masyarakta NTT,  untuk itu hari ini kami mengenakan pakian adat dari berbagai daerah di NTT pada sebagai wujud cinta kami terhadap budaya lokal & melalui semangat Sumpah Pemuda ini kami akan membangun daerah ini dengan pelayanan yang kami berikan sehingga kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Kupang dapat meningkat,” tambahnya

Lanjutnya, Pada hari ini, pihaknya juga menyerahkan santunan duka sebesar Rp. 8.000.000 untuk ahli waris dari Bapak Yohanis Tapatab alamat di Desa Hueknutu – Takari yang meninggal dunia pada bulan Juni 2017 yang lalu, yang menerima santunan adalah Istrinya Ibu Makto T. Baisila.

Pimpinan Kopdit Swastisari Cabang Oesao, Marselus Tapobali saat membagikan brosur kepada para pedagang dan pembeli di Pasar Oesao dan Pasar Lili
Pimpinan Kopdit Swastisari Cabang Oesao, Marselus Tapobali saat membagikan brosur kepada para pedagang dan pembeli di Pasar Oesao dan Pasar Lili

Selain itu, Pada hari yang sama ini juga pihaknya membagikan brosur kepada para pedagang dan pembeli di Pasar Oesao dan Pasar Lili tujuannya agar mekera bisa mengetahui Produk & Manfaat Kopdit Swasti Sari sehingga mereka bisa bergabung untuk merubah kesejahteraan hidup mereka.

Sampai saat ini Dijelaskan Ardy, Jumlah Anggota sebanyak 4.096 orang, Aset/Kekayaan mencapai Rp. 42.646.740.789, sedangkan Jumlah Kantor Kas sebanyak 6 kantor kas & 1 kantor cabang, diantaranya,  Kantor Kas Pariti, Kantor Kas Takari, Kantor Kas Oekabiti, Kantor Kas Soliu, Kantor Kas Oemofa, Kantor Kas Panite (Akan Diresmikan Awal Bulan Nopember 2017).

Sementara itu, Anggota Kopdit Swastisari Cabang Oesao asal Pariti, Jemi Kaho mengaku sudah berbagung dengan Kopdit Swasti Sari Cabang Oesao sejak tahun 2009 sudah merasakan manfaat dari Lembaga ini karena sudah melakukan pinjaman sebanyak lima kali untuk modal usaha peternakan, pertanian, pembelian kendaraan bermotor dan biaya pendidikan anaknya.

Hal senada juga disampaikan, Anggota Kopdit Swastisari Cabang Oesao, Isadora Zaneta Wayan Sandy yang beralamat di desa Takari bahwa Dirinya sudah berbagung dengan Kopdit Swasti Sari Cabang Oesao sejak tahun 2012.

“Manfaat Lembaga ini sangat  dia rasakan dalam kehidupan sehari-hari  karena pernah mendapat tiga kali pinjaman untuk usaha kios, peternakan dan rehab rumah tinggal,” akuinya

Pito Atu

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *