Asmara Cendana
Menguning dedaunanMu, tempat aku dan dia menyulu kasih,
RantingMu selimuti congkak rupanya,
Dibawah kakiMu, aku & dia berteduh,
Walau tak seindah rembulan.
Bagai sajak gunda yang terkucilkan
Menjadi sekarat dalam rindu yang semakin pekat,
Bait rinduKu di gigir senja
Terbakar oleh langit yang memerah
Bertebaran dedaunanMu,
Tercecer bagai rindu diabaikan kenangan,
Yang hilang tanpa bilang,
Yang pergi tanpa permisi
Aahh..Cendana, aromaMu mulai pudar,
Apa ini semua petanda, kau ditelantarkan ,
Lantaran kisah apa yang kuceritakan,
Aku tak ingin tinggal dalam pelukan kabut
Seperti judul yang enggan Kusebut,
Meriang lantas penat sajak rindu,
Kau bukan pekatnya anggur hitam
Yang harus ku lumati di bibir cangkir
by. G. Making