Puisi “Asmara Cendana”

  • Whatsapp
banner 468x60

Asmara Cendana

Menguning dedaunanMu, tempat aku dan dia menyulu kasih,
RantingMu selimuti congkak rupanya,
Dibawah kakiMu, aku & dia berteduh,
Walau tak seindah rembulan.

Read More

banner 300250

Bagai sajak gunda yang terkucilkan
Menjadi sekarat dalam rindu yang semakin pekat,
Bait rinduKu di gigir senja
Terbakar oleh langit yang memerah

Bertebaran dedaunanMu,
Tercecer bagai rindu diabaikan kenangan,
Yang hilang tanpa bilang,
Yang pergi tanpa permisi

Aahh..Cendana, aromaMu mulai pudar,
Apa ini semua petanda, kau ditelantarkan ,
Lantaran kisah apa yang kuceritakan,
Aku tak ingin tinggal dalam pelukan kabut

Seperti judul yang enggan Kusebut,
Meriang lantas penat sajak rindu,
Kau bukan pekatnya anggur hitam
Yang harus ku lumati di bibir cangkir

by. G. Making

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *