32 Negara di Dunia Belajar Kerukunan Beragama di NTT

  • Whatsapp
Ketua PP PMKRI Angelius Wake Kako bersama Presiden IMCS, Eduard saat menggelar conferensi pers

Kota Kupang, penanusantara.comSebanyak 32 Negara di Dunia ikut Belajar Kerukunan Beragama di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ke 32 Negara tersebut terhimpun dalam International Movement Of Catholic Students (IMCS). Belajar kerukunan beragama merupakan salah satu kegiatan dari Summer School.

Sedangkan, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah kegiatan Summer School yang diselenggarakan IMCS, dimulai tanggal 7 – 17 Juli 2017 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini akan melibatkan Mahasiswa Katolik dari 32 negara.

Read More

Ketua Pengurus Pusat (PP) PMKRI, Angelius Wake Kako dalam konferensi pers, Kamis (6/7/2017), menjelaskan, sebagai bagian dari IMCS PMKRI menyambut baik kegiatan Summer School ini. Menurut dia, dalan kegiatan ini akan ada banyak hal yang nantinya dipelajari oleh para peserta di Indonesia, khususnya di NTT antara lain melihat secara langsung kehidupan kerukunan beragama.

“Salah satu agenda kegiatan ini adalah dialog antar budaya dan agama, yang mana merupakan momentum penting untuk mengkampanyekan kerukunan yang ada di NTT, ditengah situasi bangsa saat ini,” ungkap dia.

Dalam konteks itu, kata Angelius, akan akan ada aksi dimana para Mahasiswa Katolik akan dilibatkan dalam pembangunan Musolah di Ende. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukan kepada seluruh masyarakat baik di Indonesia dan dunia, bahwa kerukunan di NTT sangat kuat dan patut dikampanyekan.

Lanjut dia, kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk Road Show di sejumlah kota di daratan Flores dan Timor. Dalam Road Show itu, para peserta juga akan diberi kesempatan melihat dan menikmati langsung berbagai potensi pariwisata yang ada di NTT, sehingga sekaligus bisa diceritakan ke negaranya masing-masing.

“Disamping itu, ada juga sejumlah kegiatan yang akan dilakukan diantaranya, pembangunan jaringan air bersih, pemberian bantuan buku kepada 10 taman baca yang ada di NTT,” jelasnya.

Presiden IMCS, Eduard mengatakan IMCS merupakan wadah internasional Mahasiswa Katolik seluruh dunia yang memiliki akses langsung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Keberadaan IMCS bertujuan untuk membangun solidaritas global, serta aktif mengkritisi berbagai isu sosial internasional yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.

“Prinsip dari IMCS adalah selain membangun dan mengembangkan intelektual, juga sangat penting adalah refleksi dalam spirit Kristiani dan Katolik,” katanya.

Sementara Ketua Panitia Summer School Kupang, Egidius Atok menjelaskan, kegiatan akan dimulai dengan dialog antara IMCS dengan sejumlah organisasi Katolik dalam lingkup Keuskupan Kupang, di Aula Hotel Papa Jon’s Kupang.

Selanjutnya disampaiakn Mantan Ketua PMKRI Cabang Kupang ini, akan ada Gala Dinner dengan Pemerintah Provinsi NTT. Dijelaskan Egi, Jumat (7/7/2017) para peserta akan diberangkatkan ke daerah tujuan kegiatan.

“Panitia akan berusaha semaksimal mungkin agar para peserta dapat senyaman mungkin berada di NTT,” ungkapnya.

Pito Atu

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *