Atambua, penanusantara.com – Setiap tahun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu mengalokasikan anggaran untuk jaminan kesehatan warga untuk berobat gratis berupa Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Hingga tahun 2020, sudah sekitar 16 ribu warga Kabupaten Belu yang bisa berobat gratis dari program Jamkesda yang terintegrasi dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Baru-baru ini, Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) menyerahkan 1.544 Kartu Indonesia Sehat (KIS) Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi warga masyarakat Kabupaten Belu, NTT Wilayah Perbatasan RI-RDTL.
Penyerahan secara simbolis oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Atambua kepada Pemkab Belu diwakili Asisten I bertempat di Puskesmas Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kamis (16/1/2020).
Hadir dalam penyerahan kartu bagi warga kurang mampu tersebut, Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Belu Maria Goreti Kiik, Kepala Dinas Kesehatan dr. Joice Manek, Kepala BPJS Atambua Munaqib, para Kepala Pukesmas di 12 Kecamatan serta perwakilan warga kurang mampu.
Munaqib mengatakan, penyerahan Kartu KIS Jamkesda untuk hari ini sebanyak 1.544, dan diharapkan usai penyerahan secara simbolis langsung didistribusi oleh pihak puskesmas kepada pihak bersangkutan yakni warga.
“Kurang lebih saat Ini ada 1.544 yang sudah dicetak oleh tim BPJS dan untuk saat ini kita akan serahkan secara simbolis, nanti akan kita packing masing-masing puskesmas bisa di distribusikan secepatnya,” pinta Munaqib.
Dijelaskan, untuk Kabupaten Belu sendiri jumlah masyarakat yang sudah memperoleh kartu yang dibiayai oleh APBD sebanyak 16.000 ribu lebih, yang mana sebelumnya BPJS Kabupaten Belu telah menyerahkan sebanyak 15.000 ribu lebih kartunya.
“Tahun 2019 ada sekitar 15.000 dan di awal tahun 2020 ini ada penambahan kurang Lebih sekitar 1.544 sehingga totalnya sudah sekitar 16.000 lebih,” sebut dia.
Lebih lanjut Munagib mengatakan, apabilah masyarakat ingin mengetahui apakah sudah memiliki Kartu KIS atau belum, masyarakat bisa langsung datang ke puskesmas atau kantor BPJS menggunakan NIK KTP untuk mengeceknya.
“Terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Belu yang telah mempercayakan sekitar 16.000 ribu lebih masyarakatnya menggunakan BPJS Kesehatan,” ujar Munaqib.
Sementara itu, Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Belu Maria Goreti Kiik mengucapkan terimaksih kepada BPJS atas Kartu KIS yang diberikan kepada masyarakat Belu.
“Untuk kartu KIS yang diberikan ke warga saya ucapkan terimakasih,” kata Goreti Kiik.
Selain mengucapkan terimakasih kepada BPJS, Ia juga mengatakan agar pelayanan di puskesmas atau rumah sakit harus di perhatikan, karena masih banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan terhadap pengguna kartu KIS.
“Untuk bapak ibu masyarakat setelah menerima ini (KIS,red) manfaatkan dengan baik. Untuk puskesmas kalau ada masyarakat yang datang menggunakan kartu itu tolong dilayani dengan baik. Bagaimana orang mau sembuh kalau pelayanan kita tidak baik,” tandas dia.
Lebih lanjut diminta pada seluruh puskesmas agar pelayanan terhadap pengguna kartu KIS harus disesuaikan.
“Untuk puskesmas pelayanan harus disesuaikan dengan kartu yang ada. Kalau yang dijamin oleh KIS Jamkesda rata-rata kelas 3, kalau kartu yang didapat kelas 3 ya masuknya kelas 3 kalau naik hanya satu tingkat,” ucap Goteri Kiik yang juga rangkap Plt Disdukcapil itu. (advetorial pemkab belu)