Atambua, penanusantara.com – Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI berencana akan membangun lembaga pendidikan berupa sekolah menengah kejuruan (SMK) dan Politeknik di wilayah perbatasan RI-RDTL khususnya Kabupaten Belu.
Pembangunan SMK dan politeknik ini sebagai wujud komitmen Kemhan RI dalam mengembangkan wilayah perbatasan dengan membangun Sumber Daya Manusia NTT Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jika mengikuti prototipe SMA Taruna Nusantara di Magelang, maka para siswa SMK yang akan dibangun ini akan diasramakan.
Para siswa akan dibekali dengan sejumlah life skill karena merupakan jantung pendidikan. Selain itu, akan ada kolaborasi dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) menjamin tamatan sekolah vokasi ini langsung masuk pangsa pasar kerja.
Para siswa, akan dididik menjadi wirausaha kreatif. Sedangkan politeknik sebagai perguruan tinggi vokasi akan menjawab dan penuhi kebutuhan sumber daya sektor.
Terhadap rencana Kemhan RI ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu mendukung penuh.
Dukungan dimaksud berupa disediakannya lahan seluas 20 hektare untuk lokasi pembangunan SMK dan Politeknik.
Bupati Belu, Willybrodus Lay saat dihubungi media belum lama ini via telepon seluler mengatakan, Pemkab Belu mendukung 100 persen pembangunan SMK dan Politeknik yang direncanakan oleh Kementerian Pertahanan RI di daerah Perbatasan Belu dan Timor Leste.
“Pemda akan menyediakan lahan pembangunan rencana 20 hektare. Belum tahu pasti lokasinya, karena kemarin sudah kita tinjau lokasi tapi mereka belum putuskan dimana lokasinya,” ungkapnya.
Bupati Belu Willy Lay menjelaskan, rencana Kemhan RI membangun SMK dan Politeknik di daerah perbatasan Belu dengan Negara tetangga Timor Leste sangat positif bagi warga perbatasan dan sangat membantu pemerintah daerah dalam bidang pendidikan.
“Terimakasih untuk Kemenhan RI atas kepedulian di bidang pendidikan. Ini hal positif mendekatkan pendidikan juga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di daerah perbatasan,” ujarnya.
Ketua Tim Pokja Kemenhan RI, Mayjen TNI Nugroho Sulistyo Budi pada pertemuan dengan Bupati Belu, Willybrodus Lay, Wakil Bupati J. T Ose Luan bersama Tim Pokja Kemhan dan Dandim 1605/Belu, Letkol Inf. Ari Dwi Nugroho, Kamis (4/6/2020) sebelumnya mengatakan, rencana pembangunan SMK dan Politeknik di Kabupaten Belu untuk tingkatkan kualitas SDM di daerah perbatasan Belu dengan Timor Leste.
“Hal ini untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di daerah Belu perbatasan RI-RDTL sebagai Serambi Depan Indonesia,” ujar Nugroho Budi.
Dijelaskannya, pengembangan kawasan perbatasan RI-RDTL oleh Pokja Kemenhan RI bidang politik meliputi pengembangan bidang pertanian dan perikanan teknik.
“Pada politeknik dan SMK akan diasramakan, rencana tahun depan sudah mulai di eksekusi dan dibutuhkan akselerasinya,” sebut Nuhrogo Budi.
Usai pertemuan Tim Pokja Kemhan RI didampingi Bupati Belu, Dandim 1605/Belu, Danramil Atapupu, Kepala BPN Kabupaten Belu, Camat Kakuluk Mesak dan perwakilan OPD melaksanakan survey lokasi rencana pembangunan SMK dan Politeknik di wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak.
Selian itu, lokasi lahan yang ditinjau lainnya yakni Dusun Raibasin, Desa Manleten, Kecamatan Tastim, Dusun Lelowai, Desa Fatuketi, Berluli, Desa Dualaus, Atapupu- Desa Jenilu, Desa Kenebibi dan Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak.
Fary Francis yang dihubungi terpisah mengatakan, program ini merupakan bentuk kecintaan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto kepada NTT khususnya Kabupaten Belu.
Mengingat, Prabowo pernah berujar bahwa separuh jiwanya ada di tanah Timor, di NTT. Sejak muda bertugas sebagai prajurit di Timor Timur, menanamkan banyak kenangan dan benih-benih cintanya pada tanah Timor ini. Itulah mengapa setelah berpisah dengan Indonesia, Bapak Prabowo sering ke NTT untuk melepas kerinduannya pada tanah Timor dan NTT.
“Kali ini bentuk perhatiannya adalah melalui pendidikan. Beliau sadar bahwa wilayah perbatasan mesti dibangun, tidak saja dengan infrastruktur tetapi juga dengan Sumber Daya Manusia,” urai mantan Anggota DPR RI dua periode dari Gerindra ini. (Advertorial Pemkab Belu)