Atambua, penanusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu terus berupaya melakukan terobosan guna meningkatkan ekonomi masyarakat termasuk nelayan di daerah itu. Salah satu langkah terobosan yang tengah dilakukan pemkab Belu saat ini adalah mengajukan pembangunan Pasar Ikan Internasional (International Fish Market) kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Demikian disampaikan Bupati Belu, Wilybrodus Lay saat ditemui awak media di rumah jabatan Bupati Belu pada Kamis petang, (27/02/2020) lalu.
Bupati Willy menjelaskan bahwa Belu sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Nasional sebagai pintu masuk, terluar dan terdepan antara Indoensia, Australia dan Timor Leste menjadi pusat pertumbuhan baru bagi wilayah-wilayah tertinggal sekitarnya merupakan salah satu alasan Pemkab Belu mengajukan permohonan pembangunan pasar Ikan Internasional di kabupaten Belu.
Selain itu, lanjutnya, kabupaten Belu berada di antara tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang memiliki potensi tangkap dan jenis ikan terbesar di Indonesia. Tiga WPP yang dimaksudnya adalah WPP 7.18, WPP 7.14 dan WPP 5.73.
“Pada Desember 2019 lalu, saya mendapat informasi adanya penawaran dari pusat terkait pembangunan tempat pelelangan Ikan Internasional. Saya kira ini adalah peluang. Karena kita merupakan kawasan strategis Nasional dan kita terletak di tengah-tengah wilayah penangkapan ikan yakni di zona WPP RI 5.73, WPP RI 73.13 dan WPP RI 7.18. dimana Belu berada di tengah tiga wilayah ini” jelas Bupati Wily kepada awak media.
Dijelaskannya, wilayah pantai utara yang dimiliki kabupaten Belu juga merupakan tempat migrasi ikan dari Australia, dari laut Jawa ke Maluku dan sebaliknya.
Terkait rencana pembangunan pasar Ikan Internasional tersebut, Bupati Wilybrodus Lay telah melakukan presentasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada pekan kemarin. Sementara terkait lokasi pembangunan Pasar Ikan Internasional dimaksud, saat ini Pemkab Belu sementara melakukan identifikasi terhadap sejumlah lokasi yang layak dan menunjang untuk dijadikan tempat pemabangunan Pasar Ikan Internasional.
“Saat ini kita sementara menanti jawaban dari Kementerian. Kalau soal lokasi nanti menjadi tanggungjawab dan urusan pemerintah daerah” jelas Bupati yang juga adalah Ketua DPC Partai Demokrat Belu ketika ditemui pada Kamis petang (27/02/2020).
Diharapkan dengan adanya Pasar Ikan Internasional di Belu ini, masyarakat khususnya nelayan diharapkan dapat bersaing secara global karena setelah dibangun, Pemkab melalui Dinas terkait sebagai pengelola Pasar Ikan Internasional akan bekerja sama dengan sejumlah tempat pelelangan Ikan Internasional di beberapa Negara.
Keuntungannya adalah masyarakat akan menjual ikan segar dengan harga yang lebih kompetitif karena pelelangan dilakukan secara online dan terbuka untuk dunia. Hal ini menurut Bupati Lay, nelayan akan lebih diuntungkan apabila dibandingkan dengan praktek dagang yang selama ini dilakukan dimana, nelayan menjual ikan segar dengan sistim penawaran manual.
Selain membantu para nelayan dalam memasarkan hasil tangkapan ikan, keberadaan Pasar Ikan Internasional juga menjadi destinasi wisata baru di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Ditanya mengenai waktu pembangaunan Pasar Ikan Internasional, Bupati Wily menjawab singkat bahwa pasar ikan dimaksud akan segera dibangun.
“Akan segera dibangun dalam tahun ini”, tutupnya. (*ar).