Waikabubak, penanusantara.com – Reza Rahadian yang juga Duta Besar Persahabatan Yapika ActionAid berkunjung ke Kabupaten Sumba Barat dan diterima Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade,SH di rumah jabatan Bupati, Jumat (27/05/2022) malam lalu.
Bertatap muka dengan Bupati Sumba Barat aktor film Ainun-Habibie dan membintangi serial Layangan Putus yang populer di WeTV mengatakan, kedatangannya di Kabupaten Sumba Barat difasilitasi Yapika ActionAid yang menjadi Mitra LSM Bahtera dalam rangka untuk melihat lebih dekat kondisi beberapa sekolah dasar (SD) yang tidak layak untuk belajar.
Kehadiran Reza bersama Direktur Eksekutif YAPPIKA-ActionAid Fransisca Fitri bertujuan mengkomunikasikan skema Program Sekolah Aman kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat. Pada tahun 2022 ini, skema Program Sekolah Aman dan Inklusif di Kabupaten Sumba Barat adalah: 1) Advokasi perbaikan sekolah rusak; 2) Menyusun dan membuat rintisan sekolah inklusif; 3) Membuat kebun gizi tingkat komunal dan rumah tangga dalam rangka menjangkau pemenuhan kecukupan nutrisi.
Reza menceritakan kunjungannya ke SDN Palamoko yang hingga saat ini mengalami keterbatasan infrastruktur dengan ruang kelas rusak, tidak terjangkau aliran listrik, serta akses air yang terkendala.
“Kalau dibilang layak, tidak layak karena tidak aman untuk sekolah. Saya sangat berharap besar Bapak Bupati bisa memberikan instruksi secara langsung kepada perangkat di kabupaten untuk bisa menangani secara cepat karena sekolah ini butuh perbaikan,” ujar Reza dihadapan Bupati Sumba Barat.
Selain persoalan infrastruktur pendidikan, Reza juga menyampaikan tentang pendidikan inklusif yang memerhatikan kebutuhan siswa serta pentingnya ketercukupan nutrisi bagi siswa untuk belajar dengan optimal.
“Saya cuma dengar dan baca di media soal kondisi sekolah di Kabupaten Sumba Barat. Makanya saya mau lihat sendiri. Sebagai duta persahabatan, saya musti turun ke lapangan melihat seperti apa kondisi anak-anak. Setelah saya kunjungi SD yaitu SD Palamoko, pulang nanti saya akan perjuangkan,” ujar pemeran utama Film layar lebar Habibie-Ainun ini.
SDN Palamoko adalah 1 di antara 10 sekolah dampingan YAPPIKA-ActionAid di Kabupaten Sumba Barat melalui Program Sekolah Aman. Sejak tahun 2018 YAPPIKA-ActionAid bekerja sama dengan Yayasan Bahtera berhasil melakukan advokasi perbaikan infrastruktur di 9 Sekolah Dasar Negeri, menguatkan peran komunitas sekolah dalam mendampingi orang tua siswa dalam mengakses PIP/KIP, melakukan upaya dalam perbaikan perbaruan DAPODIK, melakukan advokasi anggaran dalam upaya menaikkan alokasi anggaran infrastruktur pendidikan di tingkat kabupaten dan nasional, serta berhasil mendorong berfungsinya SP4N/LAPOR!
Menanggapi fakta-fakta yang disampaikan Reza dan Fransisca, Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, menyatakan total APBD Kabupaten Sumba Barat yang diperuntukan bagi sektor pendidikan telah melebihi regulasi nasional di atas 20 persen. Di sisi lain, banyak sekolah yang perlu ditangani dan menjadi prioritas pemerintah daerah. Hingga saat ini, SDN Palamoko belum dimasukan dalam anggaran tahun 2022. Namun jika memungkinkan, akan masuk ke anggaran tahun 2023. Selain itu, pemerintah daerah masih mengupayakan ketersediaan aliran listrik dan harapannya di tahun 2023 bisa tersebar di sekolah-sekolah di Kabupaten Sumba Barat.
“Salah satu misi kami itu pendidikan. Karena kalau tanpa pendidikan itu susah. Dan juga pendidikan tidak bisa berjalan sendiri jika tidak ditopang oleh kesehatan. Kesehatan juga tidak bisa berjalan sendiri kalau tidak ditopang oleh pertanian dan perekonomian sehingga saya sangat berharap semua program bisa bersinergi,” kata Bupati Yohanis Dade. (*pn)