Jakarta, penanusantara.com – Menanggapi informasi yang beredar tentang potensi Bibit Siklon Tropis di wilayah Nusa Tenggara Timur dalam beberapa hari kedepan, BMKG menegaskan bahwa saat ini Tidak Terdeteksi Potensi Badai Tropis di wilayah selatan Indonesia maupun di sekitar Australia, sehingga masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mempercayai isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.
Adapun terkait kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur, BMKG menerangkan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru, teridentifikasi adanya pola Pusat Tekanan Tinggi di wilayah benua Australia bagian selatan dengan tekanan udara hingga mencapai 1034 mb. Keberadaan pusat tekanan tinggi di wilayah tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian selatan ekuator termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur.
Demikian berdasarkan press release yang disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto di Jakarta, 06 Agustus 2021.
Kondisi dinamika atmosfer tersebut dapat memberikan dampak yang cukup signifikan pada timbulnya angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan di sekitar Nusa Tenggara Timur. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa angin kencang yang terjadi saat ini Bukan Badai atau Siklon sebagaimana Siklon Tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur pada awal April lalu. Angin kencang yang saat ini terjadi di wilayah NTT masih dapat terjadi hingga beberapa hari kedepan.
Potensi hujan dengan intensitas Sedang-Lebat dalam sepekan kedepan tertanggal 07-12 Agustus 2021 dapat terjadi di wilayah:
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Riau
4. Sumatera Barat
5. Bengkulu
6. Banten
7. Jawa Barat
8. Jawa Tengah
9. Kalimantan Barat
10. Kalimantan Utara
11. Gorontalo
12. Sulawesi Selatan
13. Sulawesi Tengah
14. Sulawesi Tenggara
15. Maluku
16. Papua Barat
17. Papua
Potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia untuk sepekan kedepan dengan kategori Tinggi-Sangat Tinggi ada di wilayah sebagai berikut:
1). Area Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.5 – 4.0 Meter) :
Selat Malaka bag.utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Kep. Nias hingga Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Kep. Nias, Perairan selatan Sumbawa, Selat Bali – Lombok – Alas – Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Perairan Kupang – P. Rotte, Perairan Kep. Wakatobi, Perairan timur Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Perairan selatan P. Buru – P. Ambon – P. Seram, Perairan Kep. Letti – Tanimbar, Perairan selatan Kep. Kei – AruLaut Arafuru.
2). Area Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 – 6.0 Meter) :
Perairan barat Aceh, Perairan barat Kep. Simeulue, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan barat, Perairan selatan Jawa hingga Lombok, Perairan selatan Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.
BMKG, baik di kantor pusat maupun UPT daerah di seluruh Indonesia terus melakukan pemantauan kondisi cuaca di wilayah Indonesia dan menginformasikannya melalui berbagai kanal informasi. (*pn)