Lewoleba, penanusantara.com – Suatu kebanggan bagi masyarakat Lembata. Betapa tidak. Sang pemimpinnya mampu menyiapkan masyarakat Lembata senantiasa siaga, mampu dan tangguh menghadapi setiap bencana yang muncul. Karena itu, sangatlah wajar jika Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, mendapat Piagam Penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPPB). Penghargaan itu diberikan atas dasar pertimbangan bahwa Bupati Sunur memiliki komitmen yang kuat dan kontribusi besar dalam upaya mewujudkan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana.
Perhargaan ini akan diserahkan langsung oleh Kepala BNPB, Willem Rampangilei, pada hari Senin tanggal 27 November 2018 di The Rich Jogja Hotel , Jogjakarta. Ketika itu bertepatan dengan Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Forum Pengurangan Resiko Bencana, sesuai surat dari Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPD. Ikuti laporan Karolus Kia Burin, Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Lembata berikut ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Thomas Tip Des Lelangrian menjelaskan, Bupati Sunur menerima penghargaan hari ini karena atas upaya dan praktek Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API) untuk ketangguhan masyarakat menghadapibencana di Kabupaten Lembata. Ini merupakan prestasi nasional yang untuk pertama kali diterima oleh Bupati Lembata, dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Lembata secara keseluruhan.
“Kabupaten Lembata dinilai secara nasional mampu membangun kerja kolaborasi dan sinergitas multisektor dan multi pihak untuk mengarusutamakan pengurangan resiko bencana. Partisipasi masyarakat dan pihak lainnya sangat membantu penangan bencana jika terjadi didaerah ini,”, ujar Thomas sembari menyebutkan, penghargaan nasional yang diterima Bupati Sunur bersama 4 Kepala Daerah lainnya di Indonesia. Para Kepala Daerah lainnya yang juga menerima penghargaan adalah, Bupati Bantul; Drs. H. Suharsono, Bupati Klaten; Hj. Sri Mulyani, Bupati Agam;.Indra Catri, Walikota Denpasar; Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, SE, M.Si.
Penghargaan ini, demikian Thomas, sesungguhnya membuktikan bahwa di level masyarakat (LSM,lembaga/Organisasi relawan), adanya upaya perpaduan bersama dalam upaya untuk memahami resiko bencana, membangun ivestasi untuk ketangguhan, mitigasi dan kesiapsiagaan. Sinergitas dan kolaborasi semua pihak menangani bencana di Kabupaten Lembata dan terwadah di dalam rumah besar, Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Lembata.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lembata itu, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat melahirkan penghargaan ini. Semoga penghargaan ini semakin memacu semangat kerja kolaboratif dan sinergitas dalam pengurangfan resiko bencan dan mampu beradaptasi dengan perubahan iklim di Kabupaten Lembata.
Dalam percakapan terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lembata, Yono Lalang menjelaskan, peran besar LSM/NGO di Lembata, memberikan nilai besar tersendiri yang memungkinkan diberikannnya penghargaan ini kepada Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur hari ini di Jogjakarta. Menurut Yono Lalang, Plan Internasional Indonesia Area Lembata, Yayasan Bina Sejahtera Lembata, dan CIS Timor, juga memberikan warna yang kuat sejak kerjasama dibangun tahun 2008 silam untuk membangun ketangguhan melalui program-program dan kegiatannnya dilapangan terkait upaya pengurangan resiko bencana di Lembata. (Karolus Kia Burin/DinasKominfo Lembata/Advetorial)