Di Tahun 2019 Pemkab Manggarai Akan Listriki Seluruh Desa

  • Whatsapp

Ruteng, penanusantara- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai akan melistriki seluruh desa di wilayah itu pada tahun 2019 yang akan datang .

Dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan listrik itu, Pemkab Manggarai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wae Lega di Lingko Mbohang, Desa Pong Lengor, Kecamatan Rahong Utara.

Read More

Demikian disampaiakan Bupati Manggarai Deno Kamelus dalam acara peletakan batu pertama Jumat, (19/012018).

“Pemerintah kabupaten Manggarai menargetkan di tahun 2019 seluruh desa sudah teraliri listrik,” ungkapnya dalam sambutan.

Menurut Deno Kamelus, Kehadiran PLTA ini sangat membantu dalam mengatasi rendahnya rasio elektrifikasi di Manggarai Provinsi NTT.

Selain itu kata Dia, PLTA Wae Lega sebagai salah satu alternatif penyedia kebutuhan listrik masyarakat di wilayah Kecamatan Rahong Utara. Pembangunan PLTA ini bertujuan sebagai alternatif untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Manggarai.

“Desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Rahong Utara akan sangat terbantu dengan kehadiran PLTA ini,” jelasnya

Ia menambahkan peletakan batu pertama pembangunan PLTA ini semestinya dilaksanakan pada bulan Desember 2017 lalu. Namun tim Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) mengalami kendala sehingga agenda itu ditunda dan terealisasi Jumat kemarin.

Pada tempat yang sama, Direktur PT. GISTEC Prima Energinda selaku pelaksana, Juliati Wijaya menuturkan bahwa, pertumbuhan ekonomian masyarakat di kabupaten Manggarai sangat bergantung pada kebutuhan ketersedian listrik.

Menurut dia, PLTA tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Rahong Utara.

“Kapasitas PLTA Wae Lega yang kami rencanakan adalah 2 x 0,875 MW atau sebesar 1, 750 MW. Menurut perhitungan kami apabila per KK diberikan 450 W maka cukup untuk memenuhi kebutuhan 4.786 KK yang berada di sekitar PLTA Wae Lega yaitu kurang lebih 11 desa dan masih terdapat 8 desa yang belum mendapat sambungan listrik,” kata Juliati.

Lebih jauh ia menjelaskan, rasio elektrifikasi di NTT baru mencapai 85,5 persen. sementara khusus wilayah Kabupaten Manggarai, daftar tunggu pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Ruteng telah mencapai 59.843 pelanggan.

Kehadiran PLTA ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. selain itu kata dia mengurangi kenaikan beban PLN Rayon Ruteng yang berujung pada pemadaman listrik secara begilir.

“Kami telah mengajukan kerjasama dengan pihak PLN terkait jual beli listrik yang dihasilkan PLTA ini,” katanya.

Informasi yang dihimpun Penanusantara.com, sumber air yang digunakan adalah sungai Wae Lega didukung oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 20 km persegi dan panjang sungai sekitar 5 km.

Debit air rata-rata sebesar 1,63 meter kubik/detik, sementara debit desain PLTA memakai probabilitas 60% atau debit air sebesar 1, 48 meter kubik/detik untuk mengoperasikan dua turbin.

Air yang digunakan untuk memutar turbin akan dialiri kembali ke sungai sehingga tidak mengganggu kebutuhan air untuk rigasi dan perkebunan di sekitar sungai Wae Lega.

Pembangunan awal telah dimulai, dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Deno Kamelus, dan Wakil Bupati Manggarai, Victor Madur.

Dalam peletakan batu pertama ini dihadiri oleh seluruh OPD, tokoh Masyarakat (Tomas),Tokoh agama (Toa) dan unsur TNI dan Polri.

Kons Hona, Pito Atu

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *