Ruteng, penanusantara.com – Berbagai rentetan acara dalam Dialog yang melibatkan Orang Muda Lintas Agama di halaman SMK St. Gregorius, Barangkolo Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai Propinsi NTT, Selasa 10 Juli 2018 lalu.
Kegiatan selama tiga hari itu diwarnai dengan kirab kitab suci semua agama di kota Reo ini, diakhiri dengan pengucapan deklarasi perdamaian dan persaudaraan oleh kaum muda.
Berikut isi deklarasi tersebut:
1. Kami menghormati perbedaan agama, suku dan ras sebagai kekayaan dalam persaudaraan dan kebersamaan kami.
2. Kami menghormati dan menjaga keutuhan alam dan ciptaan sebagai berkat dalam hidup kami. Alam sebagai ibu bagi kami.
3. Kami berjanji menghormati Budaya Kehidupan dan menolak dengan tegas Budaya Kematian.
4. Kami membangun gerakan untuk saling bergandeng tangan dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat dalam tugas dan karya kami masing-masing.
5. Kami bertekad menjadi generasi muda yang cerdas, beriman dan berkarakter di tengah kemajuan zaman dengan segala dampaknya.
Di sela acara tersebut Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, SH, MH menegaskan bahwa pesan kebangsaan dan toleransi bisa datang dari semua wilayah.
“Tidak harus datang dari Jakarta, bisa datang dari Reo,” kata Bupati Deno Kamelus saat acara penutupan Camping Rohani dan Dialog Orang Muda Lintas Agama itu.
Dirinya mengungkapkan bahwa kegiatan Camping Rohani dan Dialog Orang Muda Lintas Agama adalah hal yang luar biasa. Menurut Bupati Deno, agenda tersebut menjadi narasi yang baik tentang persaudaraan dan toleransi, ketika isu intoleransi dan radikalisme sedang berusaha dimainkan kelompok-kelompok tertentu.
“Yang terlibat ini banyak anak muda. Ketika di tempat lain bumi Indonesia ini melakukan hal-hal yang merusak semangat toleransi, kita disini melakukan hal sebaliknya,” jelas mantan dosen Universitas Nusa Cendana tersebut
Ditambahkannya, “Kegiatan ini meramu budaya Manggarai, bantang cama reje lele, padir wa’i, rentu sa’i, dengan semangat Lonto Leok,”
Menurut Ketua DPD PAN Manggarai itu, kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari ini membawa semangat demokrasi, karena diinisiasi oleh orang-orang muda yang membawa semangat toleransi dan kebhinekaan.
“Karena itu pemerintah akan terus mendukung. Kehadiran kami di sini adalah bentuk dukungan dan semoga dapat menjadi tambahan semangat dan motivasi,” tutupnya
Rangkaian acara yang melibatkan komunitas orang muda lintas agama tersebut ditutup dengan Misa yang dipimpin Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Mgr. Silvester San. Dalam kesempatan itu, Uskup Silvester berharap agar Camping Rohani dan Dialog Antar Orang Muda Lintas Agama ini dapat membangun kesetiakawanan dan toleransi antaragama.
“Bila selalu ada konflik maka sepantasnya kita jauhkan. Dan kita, diharapkan membawa perdamaian kerukunanan dan persatuan,” ajak Uskup Silvester.
“Saya sungguh bergembira karena boleh berada bersama para pemuda lintas agama. Bangsa ini kurang bergairah tanpa pemuda. Sejarah telah membuktikan itu. Oleh karena itu, orang muda harus menjadi garam dan terang serta mendorong untuk terlibat dalam dialog multikultural,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Manggarai dan Uskup Silvester melepaskan dua ekor burung merpati sebagai simbol persekutuan dan persaudaraan. Sehari sebelum acara penutupan, Wakil Bupati Manggarai Drs. Victor Madur berkesempatan hadir dan menyaksikan pentas seni lintas agama di tempat yang sama.
Wakil Bupati Victor Madur juga menyampaikan apresiasinya dan berharap semangat toleransi terus dirayakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kons Hona, Pito Atu