Ruteng, penanusantara.com – Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, SH, MH dan Wakil Bupati Manggarai Drs. Victor Madur kembali melaksanakan kegiatan “Berkantor di Desa”.
Seperti diketahui, Berkantor di Desa adalah salah satu program kerja Bupati dan Wakil Bupati Manggarai periode 2016 – 2021, dimana bersama pimpinan OPD dan staf melaksanakan kegiatan pemerintahan, baik sidak, peresmian fasilitas umum, maupun evaluasi agenda pembangunan di desa yang telah ditentukan.
Pantauan Penanusantara.com pada Sabtu, 3 Maret 2018 kemarin, kegiatan Berkantor di Desa dilaksanakan di Desa Latung, Kecamatan Cibal Barat.
Pada rangkaian kegiatan itu, Bupati Deno Kamelus dan Wakil Bupati Victor Madur meninjau sekaligus meresmikan sarana air minum bersih yang bersumber dari Wae Reweng, melakukan pencanangan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GASI), dan bersama Bulog Divre Ruteng menyalurkan Bansos Rastra untuk masyarakat di Desa Latung. Hadir juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Manggarai Yenny Veronica.
Berkantor di desa memiliki beberapa landasan serta tujuan yang jelas.
“Hal ini untuk melaksanakan janji kampanye saya dan Pa Victor (Wakil Bupati Manggarai, red), juga sebagai respons atas gebrakan Presiden Jokowi yakni membangun dari pinggir,” jelas Bupati Manggarai dalam kunjungan tersebut.
Menurut Bupati Deno, substansi membangun dari pinggir’ dan ‘berkantor di desa’ pada dasarnya sama.
“Kita terjun langsung ke masyarakat, untuk melihat jalannya proses pembangunan serta mendengar langsung kebutuhan masyarakat. Dengan demikian kita tahu pasti apa yang harus dilakukan ke depan,” paparnya.
Melalui kegiatan berkantor di desa, kata dia, pemerintah dapat memantau, mengevaluasi, sekaligus memastikan adanya kesearahan (sinkronisasi) program pembangunan mulai dari tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kecamatan hingga Desa.
“Program dan kegiatan di desa harus sinkron dengan visi misi pemerintah pusat sampai kabupaten. Kalau sasaran Pusat adalah rumah tidak layak huni, maka Pemerintah Desa wajib mengintervensi RTLH tersebut,” jelas Bupati Deno Kamelus.
Pada kesempatan yang sama, Bupati juga menyampaikan pentingnya perhatian pada kelompok-kelompok rentan seperti janda, jompo, masyarakat berkebutuhan khusus, dan yang mengalami gangguan jiwa.
“Pemerintah hadir bukan hanya untuk mereka yang miskin (melalui berbagai jenis bantuan sosial, red), atau hanya untuk meningkatan infrastruktur jalan dan sarana air minum bersih, tetapi untuk semua. Termasuk yang mengalami gangguan jiwa,” ungkapnya.
Lanjutnya,Terkait pencanangan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi atau GISA, masyarakat diminta untuk secara sadar mengurus administrasi kependudukan, baik kartu keluarga maupun KTP.
Ia menambahkan, Seluruh program pemerintah termasuk berbagai bantuan sosial itu berbasis NIK atau Nomor Induk Kependudukan. Karena itu masyarakat harus mengurusnya sendiri. Kepala Desa wajib tahu jumlah masyarakatnya yang belum punya KTP dan bantu mereka untuk mengurusnya.
Data yang dihimpun media ini, Kerjasama dengan Dispendukcapil, Dalam rangkaian kegiatan Berkantor di Desa itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga melaksanakan perekaman e-KTP bagi masyarakat di Desa Latung. Sebagian warga langsung memperoleh KTP Elektronik.
Tahun ini, masyarakat Desa Latung, Kecamatan Cibal Barat juga mendapat sarana air minum bersih yang bersumber dari Wae Reweng. Karena sumber air yang lebih rendah dari pemukiman, maka kepada masyarakat Desa Latung diberikan bantuan mobil tengki air.
“Sambil kita pikirkan sumber lain, untuk sementara penyediaan sarana air minum di sini pakai tengki air. Pengelolaannya silakan dipikirkan bersama oleh masyarakat Desa Latung, supaya bak-bak penampung yang sudah dibuat selalu terisi,” jelas Bupati Manggarai Deno Kamelus.
Bupati dan Wakil Bupati Manggarai juga berkesempatan berdialog dengan masyarakat serta para kepala desa sekecamatan Cibal Barat, dan meninjau lokasi-lokasi pembangunan dan fasilitas publik di Desa Latung, seperti sekolah dan fasilitas kesehatan.
Camat Cibal Barat Karolus Mance dalam laporannya menyampaikan apresiasinya atas terpilihnya Desa Latung sebagai lokasi Berkantor di Desa bulan Maret ini. Dirinya juga menjelaskan dampak pembangunan yang sudah dirasakan masyarakat Cibal Barat sampai saat ini.
“Tidak ada lagi desa yang terisolir di Cibal Barat,” tukasnya
Kons Hona, Pito Atu