Atambua, penanusantara.com – Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir-akhir ini dibanggakan dengan penerimaan Penghargaan. salah satu penghargaan yang diterima di bidang Kesehatan.
Penghargaan yang diterima Pemda Belu seharusnya jadi motivasi meningkatkan kinerja menjadi lebih baik ke depan.
Ditengah Penghargaan yang didapat, dikabarkan Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Gabriel Manek Atambua, dr Yeni Tasa M. Kes dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirut.
Alasan pengundurkan diri diakui dr Yeni Tasa karena tidak mampu.
“Betul pak, saya rasa tidak mampu lagi,” kata dr Yeni Tasa melalui pesan whatsApp, Selasa (24/1/2023) malam.
Ditanya soal alasan lain, Yeni Tasa mengatakan tidak ada alasan lain untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirut RSUD Gabriel Manek Atambua.
Selain itu, akhir-akhir ini juga Pemerintah Belu dalam hal ini RSUD Gabriel Manek Atambua memberhentikan Cleaning service (jasa pembersih) dan Security.
Pemberhentian itu pun menjadi pemicu, puluhan tenaga kerja mengadukan hal itu ke pihak DPRD Belu, bahkan beberapa waktu lalu mereka menggelar aksi damai depan gedung DPRD Belu.
Rasa kecewa dirasakan Vin Bele Bau dan kawan-kawan yang bekerja sebagai cleaning service (jasa pembersih) dan Security.
Pemberhentian tersebut karena pengelolaan bagian jasa pembersih bukan lagi dari RSUD melainkan berganti pada pihak ketiga atau pemenang tender perusahaan.
Dari data yang dihimpun media ini, terdapat dua perusahaan yang mengelola yaitu PT. Satria Belu Perkasa dan PT. Baku Bantu Jaya.
Terpisah, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Belu, Daniel Nahak ketika dikonfirmasi media ini, sejak Rabu (25/1/2023) pun belum merespon.
Sementara informasi yang dihimpun, pasca pengunduran diri dr Yeni Tasa M. Kes dari Plt. Dirut RSUD Gabriel Manek Atambua, Kadis Kesehatan Maria F. Ansilla Eka Mutty dipercayakan untuk kembali melaksanakan tugas sebagai Plt. Direktur RSUD Atambua. (*pn)
