Borong, penanusantara.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (BP3) melakukan kegiatan konsultasi publik rencana awal RPJMD Kabupaten Manggarai Timur tahun 2019-2024.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Sekda Manggarai Timur Senin, (13/05/2019) yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Organisasi Pimpinan Daerah lingkup pemerintah daerah Manggarai Timur.
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, SH,M.Hum melalui Sekda Matim, Ir. Boni Hasudungan dalam sambutannya menjelaskan, sesuai amanat Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 47-48 bahwa dalam rangka untuk menyempurnakan Rancangan Awal RPJMD, perlu diadakan forum konsultasi publik, yang melibatkan perangkat daerah dan pemangku kepentingan pembangunan kabupaten/kota.
“Dalam forum konsultasi publik ini Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Manggarai Timur akan menunjukkan kepada kita gambaran umum draft rancangan awal RPJMD kita dan bagian-bagian mana saja dari draft dimaksud yang perlu disempurnakan secara bersama-sama dalam forum ini,” ungkapnya.
Dijelaskan Sekda Boni, pada pertemuan penyamaan persepsi terkait penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2019-2024 yang diselenggarakan pada 1 April 2019, tim narasumber dari Universitas Gadjah Mada telah menjelaskan tentang gambaran umum mengenai RPJMD, cara mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan, dan bagaimana merumuskan strategi dan menetapkan indikator-indikator RPJMD.
Sekda Boni mengungkapkan, Tim Penyusun Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Manggarai Timur masih melakukan komunikasi dan konsultasi secara intens dengan tim narasumber terkait penyusunan dokumen dimaksud.
Paling kurang lanjutnya, ada 4 (empat) poin utama yang perlu dibicarakan dalam forum ini yaitu permasalahan dan strategi (1) pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Manggarai Timur; (2) pengembangan ekonomi wilayah; (3) pembangunan infrastruktur dan lingkungan hidup, serta (4) tata kelola pemerintahan.
Keempat hal tersebut, jelas Sekda Boni perlu dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sebab, keempatnya merupakan turunan atau derivasi ringkas dan padat dari Visi dan Misi Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2019-2024.
“Baik perangkat daerah, maupun para pemangku kepentingan diminta untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan menyangkut keempat poin tersebut, kemudian menemukan strategi-strategi untuk mengatasinya,” ungkapnya.
Sekda Boni menjelaskan pada pertemuan penyamaan persepsi yang diselenggarakan pada 1 April 2019, utusan perangkat daerah dan tim narasumber memang telah berusaha mengidentifikasi permasalahan- permasalahan pokok pembangunan di Kabupaten Manggarai Timur dan mencoba merumuskan strategi untuk mengatasinya, namun kita perlu melihatnya lagi secara bersama-sama dalam forum ini.
Hal itu kata Sekda Boni perlu dilakukan lagi dengan tujuan; pertama, barangkali masih ada permasalahan-permasalahan yang belum teridentifikasi atau tereksplorasi dengan baik, sehingga pada Forum ini perlu digali lagi secara lebih dalam.
Kedua, lanjut Sekda Boni, para pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Manggarai Timur belum dilibatkan pada pertemuan Penyamaan Persepsi yang diselenggarakan pada 1 April 2019, sehingga gagasan-gagasannya tentang permasalahan-permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan di Kabupaten Manggarai Timur belum tersampaikan.
Oleh karena itu, jelas Sekda Boni, forum hari tersebut menjadi wadah untuk menggali gagasan-gagasan dari para pemangku kepentingan.
“Barangkali ada permasalahan-permasalahan dan isu-isu strategis yang sudah diidentifikasi pada pertemuan Penyamaan Persepsi pada 1 April 2019, yang perlu dikoreksi. Kita semua diminta untuk menyempurnakan substansi Rancangan Awal RPJMD kita. Dalam forum konsultasi publik ini kita juga diminta untuk memvalidasi data-data dari masing-masing sektor, yang pernah dikirim Oleh OPD/Unit Kerja Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur kepada Badan Perencanaan, Penelitian dan
pengembangan Kabupaten Manggarai Timur,” tuturnya.
Sekda Boni menjelaskan, validasi data tersebut sangat penting supaya perencanaan pembangunan berbasiskan data yang benar sehingga rencana pembangunan kita benar-benar spesifik dan jelas, terukur, dapat tercapai, realistis atau masuk akal, dan jangka waktu pencapaiannya harus jelas, sehingga visi MATIM SEBER (Manggarai Timur Sejahtera, Berdaya dan Berbudaya) itu benar-benar terwujud.
Terpantau, kegiatan konsultasi publik rancangan awal RPJMD Kabupaten Manggarai Timur tahun 2019-2014 berjalan aman dan lancar. (Humas Dan Protokoler Setda Matim/Silva-KbN)