Atambua, penanusantara.com – Forum Solidaritas Mahasiswa Belu (FOSMAB) Kupang Menggelar kegiatan Latihan Kepempinan Tingkat Dasar (LKTD) pada kamis, (20/08/2020), Kegiatan berlangsung di Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat (Tasbar) Kabupaten Belu.
Kegiatan LKTD yang diselenggarakan Fosmab Kupang tersebut berlangsung selama 3 hari,.terhitung dari Kamis, 20 Agustus 2020 sampai Sabtu, 22 agustus 2020.
Pada kegiatan ceremonial pembukaan LKTD, Hadir pada kesempatan itu, Para Tokoh Masyarakat Bakustulama, Alumni dan Senior Fosmab Kupang.
Ketua umum Fosmab Kupang Dominikus Laku dalam sambutannya mengatakan ,Mengucapkan limpah terima kasih atas kesedian ruang dan waktu oleh Kades dan masyarakat setempat yang sudah hadir dan memenuhui Undangan Fosmab Kupang.
Pria yang akrab disapa Dola ini menjelaskan, kegiatan LKTD merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menumbuhkembangkan ilmu-ilmu organisasi kepada anggota baru yang telah Melawati tahapan-tahapan sebelumnya.
“Ini adalah spirit baru untuk menumbuhkembangkan ilmu-ilmu organisasi kepada para adik-adik anggota baru,” jelasnya.
Sekain itu, Salah satu tokoh masyarakat, Yosep Berek, selaku mantan Kepala Desa Bakustulama menyampaikan banyak terima kasih untuk mahasiswa Belu yang tergabung dalam wadah ini yang sudah melaksanakan kegiatan di desa Bakustulama.
Yosep Berek mengatakan, Pihaknya sebagai orang tua sangat bangga dan bersyukur ketika melihat mahasiswa itu mampu mensosialisasi dengan masyarakat.
Ia juga menekankan bahwa, semua harus memahami dengan terselenggranya kegiatan ini tentu hal itu terjadi karena ini merupakan salah satu pengalaman dari mahasisiswa di luar kampus untuk masyarakat.
“Kegitatan ini juga merupakan bagian dari melatih mental yang baik, merubah karakter yang benar dan membiasakan diri untuk bertampil di muka umum,” ucapnya.
Sementara itu, Pada hari Jumat, 22 Agustus 2020 yang merupakan hari kedua pelaksanaan LKTD tersebut dihadiri langsung oleh Anggota DPRD NTT Bernardinus Taek, Nandi sapaan akrab hadir ditengah-tengah keluarga besar Fosmab Kupang guna menyampaikan materi dalam kegiatan itu.
Dengan tema Identitas Kepemimpinan, Nandi pada kesempatan itu menjelaskan, Pemimpin sebenarnya mampu mengkomunikasikan ide, gagasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama, seperti halnya dengan model-model kepemimpinan.
Hal lain diuraikan politisi Partai Amanat Nasional ini, seorang pemimpin sebenarnya adalah kemampuan mengkomunikasi ide. kepemimpinan yang melampaui logika fanatisme kelompok, baik memandang kelompok sendiri sebagai kelompok terbaik atau kecenderungan untuk memandang kelompok lain sebagai kelompok yang buruk.
Begitu pun Ilmu psikologi dalam kacamata identitas sosial, kepemimpinan publik dikatakan berhasil ketika pemimpin mampu secara efektif mempersuasi semua orang yang ia pimpin untuk berkontribusi aktif mencapai tujuan bersama.
“Artinya bahwa, ketika seseorang telah ditahbiskan menjadi pemimpin publik, sebenarnya ia tidak lagi mewakili kelompok, tetapi juga memimpin golongan yang tidak memilihnya, tetapi dia mewakili semua komponen,” singkatnya
Vegal Manek