Ruteng, penanusantara.com – Dalam Pandangan Umum Fraksi Partai Demokrat terhadap Rancangan Peraturan Daerah (RANPERDA) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2018 kabupaten Manggarai Timur (Matim), mengangkat sejumlah persoalan yang dialami masyarakat di daerah itu.
Berdasarkan hasil jaringan aspirasi masyarakat Fraksi Demokrat menyampaikan beberapa pokok persoalan jalan.
“Masyarakat meminta lapen jalan Tilir-Lamba-Wakos-Riwu desa Poco Ri’i Kabupaten Manggarai Timur. Ruas jalan ini bangunan dasarnya berupa telfor yang dibuat sejak massa pemerintahan kabupaten Manggarai,” jelas Ambrosius Don melaui pandangan umum Fraksi Demokrat Matim Kamis, (16/11/2017) di Kantor DPRD Kabupaten Manggarai Timur.
Menurut Ambros, keluhan warga Torok Golo atau warga masyarakat sebelah Wae Musur Kecamatan Ranamese masih dibuntuti persoalan jalan.
“Mereka menghendaki pemerintah kabupaten Manggarai Timur membuka dan meningkatkan jalur poros tengah sebelah Wae Musur yaitu ruas jalan Pupung-Ntaur-Nangalanang,” ujarnya
Selain itu kata dia, Masyarakat meminta peningkatan jalan Golo Nderu-Golo Meleng. Peningkatan jalan Perang-Pel-Wangkung dan pembangunan ruas jalan Simpang Ntangis-Lelak-Riwu-Wakos.
Ia menambahkan, Masyarakat Borong Ibukota Kabupaten Manggarai Timur meminta pemerintah kabupaten Manggarai Timur membuka jalan tani di persawahan Loba kelurahan Ranaloba.
Dia menambahkan, Warga Borong menghendaki pembangunan jembatan Wae Bobo dan pembangunan jalan lingkungan dusun Munting gang Kakel satu dan dua kelurahan Satar Peot. Kawasan ini dihuni oleh masyarakat sebelum pemekaran kabupaten Manggarai Timur.
“Keluhan tentang infrastruktur jala raya menjadi hal yang mendasar persoalan masyarakat Matim, diharapakan Pemkab Matim menindaklanjuti untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” tukasnya
Kons Hona, Pito Atu