Kota Kupang, penanusantara.com- Kabupaten Sikka, merupakan salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenal dengan budaya dan seni tradisional begitu beragam. Salah satunya adalah terian dan musik Sikka. Seni tari dan musik dalam tataran budaya sikka tidak bisa dipisahkan.
Hal itu membuat, Yohanes Agustino Masteriano atau akrab disapa Yuston untuk menemui mahasiswa Sendratasik Universitas Katolik Widya Mandiri (Unwira) kupang.
Disela-sela diskusi, Yuston mengatakan, Kondisi pemuda saat ini sudah sangat memprihatinkan, yang mana sudah mulai menurunya rasa kecintaan dan rasa keinginan yang dimilki oleh para pemuda untuk memajukan budaya daerah suatu bangsa terutama bangsa Indonesia.
“Kita bisa temui dalam kehidupan kita sehari-hari yang mana para pemuda, masyarakat kita lebih mudah dan lebih sering menggunakan budaya asing seperti buaday, lebay, kebarat-baratan dari pada budaya asli daerahnya,” kata Yuston
Kurangnya kesadaran ini membuat Yuston yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) kabupaten Sikka, berkeinginan untuk menemui mahasiswa Sendratasik Unika.
“Ya Berbagi ilmu kepada saya sangat diharapkan karena kita ingin membangun sikka dari anak-anak muda, saya menyerap aspirasi mereka lalu kita akan coba tuangkan di kabupaten sikka, saya juga akan mencoba menyerap aspirasi dari masyarakat sikka sendiri, sehingga kita punya pandangan yang sama untuk majukan sikka lewat seni dan budaya,” jelas politis partai Demokrat ini.
Lanjut Yuston, Generasi muda lah nasib suatu bangsa. Apa bila generasi muda memiliki kualitas yang unggul dan semangat yang kuat untuk memajukan budaya daerah di bangsa dan negara ini.
“Kita bangun sikka dengan didasari keimanan yang kuat dan akhlak yang mulia serta bekerja keras, saya yakin pemuda dengan mudah memajukan budaya daerah kita,” ungkap pria kelahiran Lela 28 Agustus 1979 ini.
Tambah Yuston “Kekuatan kita di sikka saat ini sesungguhnya ada ditangan orang muda, banyak komunitas kreatif yang juga sudah banyak memperkenalkan sikka baik di level nasional bahkan internasional, sayang pemerintah daerah belum mampu mengakomodir semua kekuatan orang muda ini menjadi sebuah kekuatan maha dasyat milik niang tanah,” tambahnya
Yuston juga menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa Sendratasik Unika yang telah menerima kedatangannya untuk berdiskusi, tentu ini sangat mulia, karena perlu mendengar aspirasi dari semua kalangan. Yuston juga mengaku mengajak mereka untuk terus berkontribusi buat daerah.
“Sampaikan terima kasih, karena mereka telah mau menerima saya, sekali lagi terim kasih, saya juga mengajak mereka untuk terus berkontribusi buat daerah dengan masing-masing keterampilan,” jelas Yuston
Sementara itu, salah satu mahasiswa enam Sendratasik, Bernadino Soares mengatakan, Dirinya bersama rekan-rekan menyampaikan apresiasi buat Yuston Karwayu, ditengah kesibukannya sebagai calon wakil bupati Sikka, Yuston ingin datang menemui mereka untuk berdiskusi.
Dirinya juga mengakui bahwa, Saat ini masih dapat melihat betapa lemahnya peran pemuda dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah masing masing.
“Disini bisa kita lihat bahwa pemuda lebih suka mengikuti budaya modern yang kebarat baratan dari pada budaya daerah kita sopan yang ketimuran,” ungkapnya
Dirinya juga akan terus mendukung kepemimpinan muda untuk kabupaten Sikka, Ia berharap agar kepeimpinan muda tidak hanya di kabupaten sikka namun juga di kabupaten-kabupaten lain yang ada di NTT.
Rijes lamalouk, Pito