Gubernur NTT Minta Enam Penari asal Belu Promosikan Semua Budaya di NTT, Bukan Saja Belu

  • Whatsapp
Enam penari asal Belu itu langsung bertemu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat

Kota Kupang, penanusantara.com Usai melakukan pentas di Jerman dan Belanda untuk memperkenalkan tarian Likurai beberapa waktu lalu, enam penari asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan setibanya di Kupang pada Minggu, 07 November 2021 kemarin.

Enam penari asal Belu itu langsung bertemu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada Senin, 08 November 2021. mereka diantaranya, Marlince Ratu Dabo, Feliciana Soares, Angela Leki, Yunita Dahu, Adriyani Sindi Manisa Hale dan Evie Anika Novita Nalle.

Read More

Kehadiran enam penari dengan nama IBUIBU Belu bertemu Gubernur didampingi Kepala Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zet Sony Libing dan Kepala Biro Keuangan Setda NTT Zakarias Moruk.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ke enam penari itu. Gubernur menyebut mereka sebagai duta promosi budaya.

Menurut Viktor, Tarian Likurai kontemporer yang diberi nama IBUIBU BELU merupakan sebuah keharusan yang  ditingkatkan terus dan dipromosikan.

“Harus dipromosi terus, tarian kontenporer merupakan tarian yang menyatukan tradisi masa lalu dan tradisi jaman sekarang,” jelasnya.

Selain itu, Viktor juga mengaharpkan kepada enam penari itu untuk mempromosikan budaya-budaya lain, tidak saja Kabupaten Belu tetapi Kabupaten-kabupaten lain di NTT.

Politisi NasDem ini juga meminta keemam penari itu mengembangkan bakat dan keterampilan yang dimiliki, bahkan tidak saja tarian namun makanan khas, minumana, bahasa.

Terkait enam penari yang rencananya akan kembali mempromosikan budaya likurai di lima negara tahun 2022 mendatang, Gubernur sangat mendukung, tidak saja itu, Gubernur akan menganggarkan kegiatan itu guna menunjang promosi mereka.

Diberitakan sebelumnya, Penari sekaligus kreografer ternama Indonesia, Eko Supriyanto mengeksplorasi lagi tarian dan ritual khas Indonesia dari Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, wilayah Perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Sebelumnya pada tahun 2020, tarian ini pertama kali dipentaskan di Salihara, Jakarta dan dilanjutkan di Yokohama Jepang, dan tahun ini dipentaskan di Jerman dan Belanda. (pn)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *