Larantuka, penanusantara.com – Banana Chips berbahan utama pisang kepok merupakan buah kreatifitas Laurensius Sina Leba, salah seorang warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Melalui proses pengolahan menggunakan teknik penggorengan kekinian, menjadikan ciri khas unik “banana chips” jika dibandingkan dengan keripik pisang pada umumnya.
Cita rasa manis alami dan garing-garing nikmat seakan menarik perhatian semua orang pecinta jajanan sehat, apa lagi kandungan gizi pisang kepok tentu menyehatkan.
Kepada Pena Nusantara, Lorens Leba (49) yang juga sebagai ayah dari 3 orang anak menjelaskan, Banana Chips merupakan produk terakhir setelah keripik nangka yang dimulai sejak tahun 2020.
Karena bahan utama nangka masih dalam proses perawatan dan dibatasi musim, Lorens Leba akhirnya berinovasi mengolah banana chips mengingat potensi pisang di Desa klatanlo terbilang mumpuni.
“Tahun 2020 saya awali dengan produk keripik nangka. Karena jumlah nangka masih kurang dan dibatasi musim, saya coba beralih ke banana chips atau keripik pisang. Apa lagi pisang kepok disini cukup banyak,” ungkap Lorens Leba.
Bertolak dari pengalaman merantau selama 21 tahun di PT. Agrijaya Indotirta berlokasi di Malang, yang saat itu PHK kan Lorens Leba bersama sejumlah karyawan lain perihal terpaan badai covid-19, menjadikan motivasi dan alasan untuk menerapkan pengalaman tersebut di kampung halaman.
Hal lain dijelaskan beliau bahwa metode pendistribusian produk banana chips mulai masuk ke wilayah kota Larantuka. Beberapa tempat perbelanjaan seperti Alle Mart dan Dekranasda (dewan kreasi nasional daerah) juga ikut ambil bagian dalam kerja sama tersebut.
Berikutnya, kerja sama ke luar wilayah kabupaten masih dalam tahap rencana, mengingat situasi pandemi covid-19 belum kondusif.
“Untuk sekarang permintaan dan kerja sama sudah ada. Kalau di kota Larantuka, produk banana chips sudah masuk ke Alle Mart dan Dekranasda yang dikelola pemerintah,” jelasnya
Selain itu, Lorens Leba juga mengisahkan kebanyakan masyarakat yang beranggapan soal keripik pisang menjadi suatu hal yang biasa. Ibarat kata tak kenal maka tak sayang, menjadi jawaban pasti tentang perbedaan banana chips dengan keripik pisang lainnya.
“Kebanyakan orang anggap keripik pisang itu sebagai suatu hal yang biasa. Karena memang yang lebih banyak beredar itu keripik pisang green banana atau yang digoreng dari pisang mentah,’ paparnya.
“Banana chips diolah dari pisang yang sudah masak alami dengan ketebalan keripik 1 cm,” tambah Lorens Leba dengan gimik meyakinkan.
Dikonfirmasi beliau, harga banana chips bernilai Rp.10.000 per bungkus dengan bobot berat 150 gram.
Mengingat usaha ini terbilang baru rintis dan masih banyak orang belum mengenal akan kenikmatan jajanan sehat banana chips, upaya promosi dilakukan dengan memanfaatkan media sosial sehingga nama “banana chips” semakin populer di kalangan masyarakat luas. (Paul Kebelen)