Jenazah TKI Dipulangkan Dengan Kondisi Penuh Jahitan, Ini Respon PMKRI Kupang dan DPRD Belu Theo Manek

  • Whatsapp
langsung jenasah TKI dari malaysia atas nama Yanuarius Bruno Kehi
banner 468x60

Atambua, penanusantara.com PMKRI Cabang Kupang bersama para pemerhati buruh migran, Suster Lorentina, Pdt. Ina Bara Pa dan Yuli Benu, menjemput langsung jenasah TKI dari malaysia atas nama Yanuarius Bruno Kehi di bandara internasional Eltari Kupang pada Senin, 23 Desember 2019.

Berdasarkan informasi awal dari keluarga korban dan dibuktikan dengan dokumen, almarhum meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Anehnya, tubuh korban bagian dada terdapat luka bekas jahitan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, luka jahitan itu akibat hasil otopsi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit di malaysia.

Read More

banner 300250

Kejadian ini sama dengan sebelumnya dalam catatan Migrant CARE, setidaknya ada tiga kasus lain sama yang mana jenasah yang dikirim penuh jahitan yaitu pada 1993, 2012, dan 2016 lalu.

Pada 1993, TKI yang menjadi korban kasus pencurian organ adalah Ati Wardiyati. Dalam kasus yang terjadi di Singapura itu, Ati Wardiyati dikirim ke Indonesia dalam keadaan sudah meninggal dunia. Dan ternyata jasadnya sudah tidak utuh sebagian organ tubuhnya sudah diganti dengan tas plastik.

Pada tahun 2012, dalam catatan Migrant CARE, di Malaysia terjadi tiga kasus penembakan TKI asal Lombok yang berujung kematian. Dan saat diotopsi, ketiga jasad juga sudah kehilangan organ tubuhnya.

Lalu pada 2016 lalu, jasad Dolfina Abuk, seorang TKI asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pulang penuh dengan jahitan.

Namun dalam tiga kasus ini, penyelidikan dari pemerintah tak pernah tuntas.

Kejadian yang sama juga terjadi pada tahun 2018, dimana jenasah atas nama Milka Boimau warga kecamatan amarasi, kabupaten kupang tubuhnya penuh dengan luka jahitan. Sedangkan menurut keterangan KJRI korban meninggal karena menderita karena sakit sesak nafas.

Dikatakan Ketua PMKRI Cabang Kupang Adrianus Oswin Goleng , Kenjanggalan ini harus mampu dijelaskan pemerintah melalui BP3TKI dan Kedubes RI di malaysia, agar tidak menimbulkan kecurigaan. Sebab praktik perdagangan organ tubuh marak terjadi di kalangan TKI.

“Kami sudah berkordinasi dengan keluarga korban dan pihak kepolisisan agar melakukan otopsi. Apabila hasil otopsi menemukan hal-hal yang mengganjal, maka kita bersama keluarga korban dan rekan-rekan LSM mengambil langka hukum,” ujarnya kepada penanusantara.com.

Pihaknya juga meyayangkan gubernur NTT yang terkesan malas tahu dengan nasib para TKI. paling tidak punya konsep kebijakan terpadu, dalam perkuat sistem pelayanan, pengawasan. Selain itu menghadirkan lapangan kerja, pembenahan BLK untuk meningkatkan skill dan kompetensi.

Sementara itu, Anggota DPRD Belu Theodorus Seran Tefa atau akrab disapa Theo Manek yang ikut menjemput Jenazah saat dihubungi media ini mengatakan bahwa, Pihaknya hadir memberikan dukungan moril kepada keluraga

Dirinya mengaku karena saat itu sedang berada di kupang jadi membantu fasiitasi mengantar jenazah ke rumah duku

Menurut Politisi Partai Golkar ini, Sesuai informasi bahwa ada bukti penunjuk bahwa ada indikasi pengambilan organ tubuh sehingga untuk memastikan itu dirinya sementara membangun kordinasi dengan pihak keluarga untuk meakukan otopsi.

“Kita lakukan Otopsi, karena ini kita lakukan agar menjadi perlindungan terhadap TKI,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin, 23 Desember 2019 saat dirinya berada di Kupang.

Harapan kepada Pemerintah terkait masalah ini pemerintah juga berkontribusi memberikan dukungan kepada keluarga sehingga kasus ini bisa secara terbuka dan keluarga bisa cari tau secara pasti.

Menurutnya sejauh ini Pemerintah terlibat, pemerintah sudah membantu memfasilitasi dengan mobil Ambulance

“Kita kasih apresiasi dan terima kasih untuk pemerintah provinsi sehingga hasil kordinasi kita di respon secara baik,” jelesnya.

Ade Racel

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *