Seba, PenaNusantara.com – Keunikan alam tebing dan batu raksasa mengagumkan dengan ukiran alami tanpa campur tangan manusia nan indah dipandang dengan permainan desain kreatif alami campuran warna-warni sungguh sangat mempesona dengan gradasi warna kemerah-kemerahan bercampur coklat secara umum dipandang saat sorotan sinar matahari menyinari wisata alam tersembunyi “ke’labba madja” di pulau para dewa, kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di dusun Gelanalalu, desa Wadumedi, Kecamatan Hawumehara dengan berbagai keunikan-keunikan tersendiri yang dimiliki “tanah abu para dewa”.
Ke’labba Madja, dua kata dengan perbedaan makna Ke’labba yang diartikan sebagai “tanah abu” dan Madja yang berarti “nama dewa” atau sering disebut sebagai “tempat para dewa”.
Keunikan yang dimiliki wisata alam ini sangat kental dengan adat istiadat dimana hanya dilaksanakan secara khusus oleh masyarakat di dusun tersebut dalam setiap tahun melaksanakan ritual atau upacara adat berdasarkan waktu yang sesuai yakni pada bulan juli bertepatan bulan purnama, lokasi ritual adat dilakukan berhadapan langsung ketiga batu raksasa berdiri kokoh, diatas tiang batu tersbut terdapat batu-batu berukuran besar.
Ketiga batu raksasa tersebut mempunyai nama tersendiri yakni, bagian kanan dengan nama laki-laki, bagian tengah disebut sebagai perempuan, dan bagian ke-3 disebut sebagai anak, sementara untuk batu-batu yang berada di area lokasi itu disebut sebagai kawan-kawan.
Upacara atau ritual adat di Ke’labba Madja, digelar pada tempat yang sudah dipersiapkan atau mesbah dengan ritual adat keunikan seperti menyembelih masing-masing seekor binatang ternak dengan warna tersendiri seperti ayam merah, babi merah dan juga kambing, serta sorgum dan kacang hijau, sebagai persembahan akan keselamatan dan kesuburan.
Penjelasan tersebut dilontarkan secara langsung Efer weue yang juga sebagai tuan tanah dan juga pemandu bagi para pengunjung di lokasi Ke’labba Madja, kepada awak media dari Kupang saat pantauan ke lokasi pada Selasa, 16 Agustus 2016.
Dilain sisi juga, keunikan di lokasi wisata alam Ke’labba Madja dilarang kepada pengunjung untuk tidak menyebutkan kata-kata kotor seperti memaki dan lainya saat berada di area lokasi ini, lanjutnya tidak diperbolehkan juga kepada pengunjung untuk naik ke puncak batu tersebut dikarenakan kedua larangan tersebut mempunyai pantangan tersendiri. Ungkap pemandu di lokasi Ke’labba Madja.(*/Pito)