Kota Kupang, penanusantara.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak menemukan pendukung calon perseorangan yang abal-abal.
Hal itu diungkapkan Anggota KPU NTT, Thomas Dohu saat sosialisasi kepada pemangku kepentingan tingkat Provinsi NTT dalam rangka persiapan tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT tahun 2018 di Swiss Belinn Kristal Kupang, Senin (02/00/2017).
Menurut Thomas, Pihaknya banyak menemukan persoalan pendukung calon perseorangan, yang mana para pendukung tidak ingin dilakukan verifikasi, pasalnya banyak pendukung yang sebenarnya tidak melakukan dukungan berupa KTP.
“Banyak persoalan ini yang terjadi, banyak pendukung perseorangan yang abal-abal, saat ingin diverifikasi namun yang bersangkutan menolak, karna kurangnya kordinasi antara calon perseorangan dan para pendukungnya,” ujarnya
Selain itu, Disampaikan Thomas, ada pula sulitnya kordinasi oleh PPS kepada penghubung pada saat verifikasi faktual.
Oleh karena itu, menurut Thomas, Para Calon Perseorangan hendaknya dilakukan pengelolaan data dengan baik, format dukungan sebagaimana model B1-KWK perseorangan.
Ia Menambahkan, Pendukung harus benar-benar nyata dan telah dilakukan kordinasi oleh bakal calon sebelum dijadikan pendukung sebagaimana data.
Pito Atu