Ruteng, penanusantara.com – Keberadaan kandang peternakan ayam petelur milik CV. Tri Mitra Bahagia meresahkan warga Mena, Kelurahan Compang Tuke, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Salah satu warga yang berdomisili di sekitar lokasi peternakan ayam, Alfonsius Dabur mengungkapakan, lalat-lalat itu tersebar di rumah warga, pertokoan dan Biara Susteran.
“Kami sudah menyampaikan keluhan ini berkali-kali kepada Baba Yudi. Dia pernah datang meminta maaf atas kejadian itu. Kalau memang pihaknya tidak mampu mengatasi lalat-lalat itu, kami meminta peternakan ayam petelur itu ditutup,” tegas Alfonsius kepada awak media, Kamis (31/1/2019).
Alfonsius mengakui, kehidupan rumah tangganya sangat terganggu lantaran lalat-lalat selalu merayap di dalam dan di luar rumah mereka.
“Pa, kami setiap hari makan dan minum bahkan tidur bersama lalat, keluarga kami sangat terganggu sekali,” tuturnya.
Untuk meminimalisir keberadaan lalat-lalat itu, Ia menggunakan lem yang oles pada kertas. hal itu, kata dia, lalat yang hinggap akan lengket dan mati.
Hal senada disampaikan pemilik tokoh Violeta, Selestinus S. Surono menegaskan, peternakan ayam petelur yang sangat dekat dengan pemukiman warga itu untuk ditutup. Pasalnya sangat membahayakan kesehatan warga di wilayah itu.
“Lalat-lalat itu hinggap di makanan dan minuman.Tentunya sangat tidak baik bagi kesehatan masyarakat,” cetusnya.
Ia mengaku kecewa, kejadian ini sudah sejak lama. Barang dagangannya pun selalu di hinggap lalat. Tentunya,kata dia, pembeli merasa tidak nyaman.
“Kami pernah melaporkan masalah ini kepada pak RT juga dengan pihak Kelurahan Compang Tuke. Tetapi hingga saat ini tidak ada solusi dari mereka,” ungkap dia.
Baba Yudi selaku pemilik peternakan petelur itu, sambungnya, pernah menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
Kendati demikian, jelasnya, serbuan lalat itu tak kunjung berhenti.
“Kami sudah mengirimkan pesan kepada Baba Yudi atas kejadian tersebut. Lagi-lagi, dia menyampaikan permohonan maaf,” jelas Selestinus sembari menujukan kepada media isi pesan pemilik peternak ayam petelur itu.
Selestinus berjanji akan mendatangi DPRD Manggarai untuk menyampaikan persoalan yang dialami mereka selama ini.
Untuk diketahui, sejumlah awak media dan warga setempat mendatangi lokasi peternakan ayam petelur itu, Kamis (31/1/2019).
Serbuan lalat-lalat dan bau busuk kotoran menyambut kehadiran kami.
Terlihat, pria yang muncul dari rumah kecil, mempertanyaakan tujuan kehadiran Wartawan di lokasi itu.
Ia memperkenalkan namanya “Mba Surip”
Di tengah kerumunan lalat, Wartawan melontarkan beberapa pertanyaan terkait keluhan warga.
Mbah Surip pun bungkam dan meminta kepada awak media agar dirinya berkoordinasi kepada Baba Yudi selaku pemilik peternakan ayam petelur.
Kepada wartawan, Surip mengakaui Baba Yudi berdomisili di Surabaya.
Melalui telpon seluler, ia berkoordinasi dengan bosnya.
Namun, Baba Yudi menyampaikan pesan melalui Mba Surip agar Wartawan meninggalkan lokasi peternak ayam petelur tersebut.
“Bos bilang, wartawanya di suruh pulang aja,” cerita Mba Surip mengutik kembali ucapan Baba Yudi.
Para Wartawan pun bergegas meninggalkan lokasi itu, walaupun Mbah Surip membujuk untuk bertahan sejenak.
Kons Hona, Pito Atu