Lewoleba, penanusantara.com – Salah satu kebijakan Bupati Thomas Ola Langodai yang disorot, tak konsisten dalam Melanjutkan VISI & MISI sebagaimana yang dituangkan dalam RPJMD Kabupayen Lembata Tahun 2017-2022.
Lembaga Bantuan Hukum & Study kebijakan Publik (LBH SIKAP) Lembata melalui Kepala Bidang Advokasi, Rafael Ama Raya, S.H. M.H, di Lewoleba, 5 Februari 2022 menyampaikan rapor merah empat tahun sebelas bulan masa kepemimpinan Paket Sunday, yang kini dinahkodai oleh Bupati Thomas Ola pasca meninggalnya Alm. Yance Sunur. Menurut Ama Raya, ada berbagai permasalahan yang berangkat dari kondisi faktual di Lewotanah Lembata hari ini.
Berikut catatan kritis LBH SIKAP Lembata selama kurang lebih empat tahun sebelas bulan masa kepemimpinan Paket Sunday yang diterima media ini.
Pertama, buruknya Kebijakan Kepala Daerah yang memutasikan ASN lingkup Pemda Lembata yang katanya back to besik pendidikan dll, namun hal itu belum kelihatan secara baik, hal ini sudah tentu akan berimbas pada kualitas Pelayanan kepada Publik.
Kedua, rendahnya Perhatian Pemerintah Daerah Kab. Lembata dalam hal membuka lapangan Pekerjaan bagi Anak-anak Muda, yang berdampak pada besarnya tingkat Pengangguran. Kurang lebih 22 Tahun berotonomi Kabupaten Lembata tidak punya Balai Latihan Kerja sebagai faktor pendukung dalam usaha peningkatan skil anak muda usia produktif yang menganggur akibat minimnya kemampuan dalam diri.
Ketiga, rendahnya Perhatian Pemerintah Daerah dalam Upaya Perlindungan terhadap Hak-hak Masyarakat Adat Kabupaten Lembata yang berimbas pada tergusurnya Hak masyarakat Adat.
Keempat, lemahnya kordinasih antara Pemerintah Daerah dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan terkhusus Lembaga yang bergerak dalam Bidang perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan Hukum.
Kelima, rendahnya Perhatian Pemerintah Daerah dalam upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di lingkup Pemerintah Daerah Kab. Lembata dan Perdesaan.
Menurut Ama Raya yang saat ini tercatat sebagau Pengacara termudah di Kabupaten Lembata ini, sebetulnya masih sangat banyak lagi permasalahan yang belum mampu di urai Pemerintahan dibawah kendali Paket Sunday ini.
Pengacara muda jebolan kota Gudeg Jogjakarta ini pun menyoroti soal Konsep Cin Cin Ekonomi yang di Gagas Oleh Paket Sunday, apa yang rakyat rasakan dari gagasan cincin ekonomi itu, apakah cincin-cincin itu telah terbentuk..?? Kan tidak kelihatan itu cincin ekonomi.
“Paket Sunday kita katakan gagal dalam mewujudkan Lembata tersenyum, maka tidak bisa kita nilai secara terpisah, Kegagalan Pak Yance adalah Kegagalan Pak Tomas Sebagai satu kesatuan, kalau pak Tomas tidak berhasil di ujung pemerintahan selama enam bulan ini ya tentu tidak bisa itu menjadi kegagalan bersama Pak Yance, sebab pak Yance telah mendahului kita semua, harapan kita Bupati Tomas bisa buat Lembata tersenyum di sisa tiga bulan ini, jika ingin dikenang sebagai Negarawan,” tutupnya.