Kupang, penanusantara.com – Aksi Pemadaman Listrik yang terjadi beberapa hari belakangan ini di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, menuai keluhan dari para petani bawang merah yang ada disana.
Akibat aksi Pemadaman tersebut, PT (35) salah seorang petani bawah merah kepada media ini, Minggu, 27 Juni 2021 mengatakan, kalau kejadian ini terus berlangsung maka bisa terjadi gagal panen.
“Kami sangat sesalkan aksi pemadaman, akibat pemadaman ini, kami sudah tidak siram bawang lagi dari 4 hari yang lalu mulai dari hari Rabu sampai hari ini sudah hari Minggu. Kalau listrik terus padam, kami bisa gagal panen,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa rata-rata petani bawang merah yang ada di Pulau Semau, membutuhkan listrik untuk kebutuhan menyiram tanaman menggunakan motor listrik pompa air.
“Suplai air untuk siram bawang disini kami andalkan tenaga listrik untuk suplai air dari dalam sumur gali sedalam belasan hingga puluhan meter,” ungkapnya
Sehingga, menurutnya, apabila listrik terus mati (padam) begini, maka kerugian yang akan dialami oleh petani akan lebih besar dari kerugian akibat badai seroja yang terjadi pada awal bulan April kemarin.
“Kami harapkan kepada Pemerintah supaya perhatikan masalah ini, berkaitan kestabilan listrik agar terus menyala supaya kami bisa siram bawang”, harapnya. (*ah)