LPPA Belu Gelar Pemetaan Kebijakan Partisipasi dan Perlindungan Anak

  • Whatsapp

Atambua, penanusantara.com – Penanggung Jawab Program Perlindungan Anak LPPA Belu Ardy Manekat bersama rekannya Tibur memfasilitasi kegiatan Pemetaan Kebijakan Partisipasi dan Perlindungan Anak atau yang dikenal sebagai pemetaan isu anak, selama dua hari bertempat di Kantor Desa Tukuneno, pada hari Kamis-Jumat, (01-02/10).

Kegiatan Pemetaan isu anak diikuti oleh 25 peserta dari aparat desa dan warga Desa Tukuneno. Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk menggali isu anak yang sering terjadi di Desa Tukuneno. Peserta kegiatan dibagi menjadi empat kelompok terdiri dari orang muda putra, orang muda putri, bapak-bapak tokoh adat dan ibu-ibu pengasuh anak. Tujuannya agar mendapat empat pandang yang berbeda mengenai isu anak.

Adapun metode yang digunakan dalam diskusi pemetaan isu anak yaitu Parsipatori Learning Action ( PLA) terdapat 8 metode yang digunakan dalam diskusi kelompok. Hari pertama kegiatan mendiskusikan empat metode yaitu pemetaan wilayah, daftar/listing, peringatan dan mencari tau korban. Dilanjutkan pada hari kedua mendiskusikan tentang prioritas isu anak, peran struktur yang ada di desa, tindakan yang diberikan terhadap isu anak dan cerita kasus.

Sebagai penanggung jawab program perlindungan anak LPPA Belu – Ardy Manekat juga menyampaikan bahwa dari hasil isu anak yang digali selama dua hari ini akan dibuatkan laporan untuk dipresentasikan suatu waktu, dan akan diundang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( DP3A) Kabupaten Belu serta Pemerintah Desa Tukuneno. Direncanakan juga bahwa, kedepannya akan dibentuk tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat ( PATBM ).

Sementara itu, Kepala Desa Tukuneno – Siprianus Wedin Kali, menyampaikan pesan kepada peserta kegiatan untuk hal-hal yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak.

” Selama dua hari bapak ibu sudah dibekali dengan materi jadi sudah ada bayangan sehingga persoalan mengenai isu anak harus diperhatikan oleh orang tua, hal-hal yang berkaitan dengan isu anak itu antara lain : judi, miras, nonton film orang dewasa dan kasus bullying”, ujarnya.

Usai kegiatan, Kepala Desa Tukuneno atas nama seluruh peserta kegiatan menyampaikan terimakasih kepada staf LPPA Belu karena Desa Tukuneno masuk dalam perencanaan sebagai desa PATBM.

” Saya atas nama Pemerintah Desa Tukuneno menyampaikan terimakasih kepada staf LPPA Belu karena dengan kegiatan ini bisa membantu anak-anak dari umur dua sampai delapan untuk memiliki akta lahir. Harapannya semoga kegiatan selama dua hari ini dapat bermanfaat dan berguna bagi anak-anak penerus Nusa dan bangsa yang ada di Desa Tukuneno”, ujarnya. (kominfobelu)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *