Kota Kupang, penanusantara.com : Banyak yang berubah sebelum Pandemi Covid-19 dan sesudah Pandemi Covid-19. Nilai karakter siswa yang sudah ada sejak dulu seperti hilang setelah Covid-19 dimana siswa tidak lagi mengenal 5S yakni Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun dan banyak materi pembelajaran yang dilupakan.
Margareta Leda Lolo, S.Pd selaku kepala Sekolah Dasar Inpres Bertingkat Oebobo 2 yang terletak di Jalan Frans Seda, Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Tim, mengaku, siswa-siswinya tidak lagi seperti dulu sebelum adanya pandemi. Saat ini ia melihat karakter siswa seperti hilang karena terbawa suasana rumah selama pembelajaran Online. Dirinya merasa suasana belajar mengajar berubah sama sekali dan jahu berebeda sebelum pembelajaran Online.
“Masih terbawa suasana di rumah dan liarnya minta ampun. Pokoknya karakter sudah tidak ada lagi, bamaki dan ributnya minta ampun,” kata Margareta pada media ini, Selasa (8/11/2022).
Margarerta mengungkapkan, dirinya selalu memberikan pembinaan setiap hari pada peserta didik terlebih pada kelas lima dan enam.
“Kelas bawa hanya mereka buta huruf saja tapi kalo kelas atas nakalnya minta ampun,” ungkapnya.
Margareta menjelaskan, hal ini terjadi karena anak dibebaskan di rumah tidak dipantau dan di didik secara baik oleh orang tua selama belajar Online. Selain itu tugas anak dikerjakan orang tua atau kakaknya sehingga, siswa tidak belajar lagi.
Dirinya mengaku, parah siswa-siswi saat ini tidak bisa apa-apa dan banyak materi yang mereka lupa. Bahkan saat di tes di kelas tidak dapat menyelesaikan soal yang mudah sekalipun. Hal ini karena orang tua memberi kebebasan dan membiarkan anaknya begitu saja, lalu tugas pun tidak dikerjakan siswa secara langsung melainkan orang lain.
“Masuk ini su tidak bisa apa-apa, perkalian saja mereka tidak tahu. Jadi, kalau matematika kelas atas itu mau pasang rumus tidak bisa karena perkalian mereka lupa,” jelas Margareta.
Bukan hanya Sekolah Dasar Inpres Bertingkat Oebobo 2 saja yang mengalami hal tersebut namun hampir seluruh sekolah di Kota Kupang dan sekitarnya merasakan hal yang sama.
Margareta juga menjelaskan, Sekolah Online selama pandemi Covid-19 membuat mutu pendidikan turun drastis. Dan guru-guru harus kerja lebih ekstra lagi dalam menggodok kembali peningkatan mutu pendidikan.
“Akibat dari Covid-19 ini mutu pendidikan merosot, sangat merosot. Buktinya saja banyak yang tidak tahu baca,” tutupnya
Laporan: Frengki Ladi