Melki Laka Lena dan BKKBN NTT Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Belu

  • Whatsapp
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkisedek Laka Lena saat kampanye penurunan stunting di Gor Atambua
banner 468x60

Atambua, penanusantara.com – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkisedek Laka Lena menggelar Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Belu.

Kegiatan yang dihadiri ratusan masyarakat itu berlangsung di Gor Atambua, Kamis (24/11/2022) sore.

Kampanye itu kerjasama antara Komisi IX DPR RI dengan mitra kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkisedek Laka Lena usai kampanye kepada media ini mengatakan bahwa pihaknya komisi IX DPR RI dan BKKBN melaksanakan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Belu dalam rangka untuk mengajak keterlibatan banyak pihak bersama sama tangani penurunan angka stunting di kabupaten belu.

Ia mengaku dalam kampanye itu, ia menemukan sesuatu yang sangat menarik dan ternyata satu hal yang membagakan dirinya selama mengelilingi Indonesia khusus di NTT dan Belu bahwa ia baru menemukan ada seorang kader posyandu yang ternyata sudah melaksanakan inisiasi menyusui sejak dini dan sudah mengajarkan kepada kurang lebih seratus pasangan atau bayi yang lahir.

“Jadi inisiasi dini salah satu cara kita untuk menekankan angka stunting yang mana semenjak awal itu antara ibu hamil dan melahirkan anak itu lebih dekat sehingga kemudian bisa untuk menagani, saya senang sekali karena saya keliling Indonesia dan saya ketemu di belu ini ada seorang kader posyandu yang ternyata dia melaksanakan inisiasi dini dan mengajarkan kepada seratus lebih orang anak,” akui Ketua DPD Golkar NTT ini.

Ia pun berharap agar dengan terselenggaranya Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Belu dapat memberikan semacam pemahaman kepada masyarakat yang hadir lebih memahami stunting di tanah air, NTT dan Belu dan juga mengetahui cara mencegah bersama sama, sehingga semua pihak dilibatkan.

“Tadi kita lihat masyarakat yang banyak, baik itu Ibu-ibu, Bapak-bapak dan banyak sekali anak muda yang hadir biar mereka lebih memahami stunting di tanah air, NTT dan Belu dan juga tau mencegah bersama sama, kita libatkan semua pihak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi NTT yang diwakili oleh Kordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN NTT Mikael Yance Galmin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena yang terus berjuang bersama BKKBN untuk penanganan masalah stunting di NTT.

“Kami BKKBN Provinsi NTT menyampaikan terima kasih kepada bapak Melki Laka Lena, Kegiatan ini terkait salah satu implementasi peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, salah satunya adalah Peningkatan Kampanye Perubahan Perilaku dan salah satu menjadi tugas BKKBN untuk itu kita BKKBN bekerjasama dengan mitra kerja DPR RI Komisi IX yaitu Bapak Melki Laka Lena ikut membantu BKKBN menyuarakan percepatan penurunan stunting,” kata Yance Galmin.

Menurutnya, Melki Laka Lena yang tiada hentinya bersama BKKBN masuk kampung, keluar kampung, Kota dan setiap Kabupaten untuk bersama BKKBN mengkampanyekan Percepatan Penurunan Stunting.

Tentu ada banyak hal yang BKKBN laksanakan dalam rangkan percepatan penurunan stunting, ada banyak hal yang BKKBN harus lakukan sebagai implementasi dari aturan yang ada.

Dikatakan Yance Galmin, BKKBN Pusat, Provinsi, Kabupatan dan Kota, sampai kecamatan dan desa merencanakan beberapa program kegiatan yang sasarannya ada dua, tidak hanya kepada anak stunting tetapi yang kedua juga harus melaksanakan kegiatan intervensi untuk keluarga yang beresiko stunting.

“Artinya mereka yang sekarang sedang hamil, mereka yang sudah memilki anak praduga yang punya balita dan keluarga yang punya anak-anak yang siap memasuki rumah tangga dan itu semua menjadi permasalahaan untuk diintervensi supaya dari dini tidak akan menjadi calon stunting yang baru artinya kita penanganan yang sudah ada di kabupaten belu kemudian mencegah adanya stunting baru,” jelasnya.

Ditambahkan ia bahwa Berdasarkan data yang ia sampaikan saat ini angka stunting di NTT berjumlah 17 persen atau 70 ribu dan juga penganan di kabupaten belu kurang lebih 13 persen.

Ia pun berharap agar dengan terselenggaranya kampanye ini, masyarakat yang hadir menjadi aktor untuk melaksanakan penanganan stunting.

Dijelaskan Yance Galmin, persoalan stunting adalah persoalan pengasuhan bukan penyakit, dan tentu ini soal pola asuh yang artinya resiko itu akan terjadi kepada setiap keluarga sehingga semakin sering di bicarakan semakin banyak orang yang paham soal ini. (pn)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *