Waingapu, penanusantara.com– Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, selalu hadirkan kisah-kisah inspiratif setiap pelaksanaan Ujian Nasional, apapun tingkatannya. Kali ini kisah inspiratif itu muncul dari Yohanis Kalita Uran (12), seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tai Manu, Kelurahan Kanatang, Sumtim. Bocah yang akrab disapa Yance itu, selain bisa memberikan inspirasi, juga mendominasi hari-hari guru dan rekan-rekannya di sekolah dengan tawa dan keceriaan.
Inspirasi Yance bisa dipetik dari rasa percaya dirinya yang tinggi, pasalnya, ukuran tinggi tubuhnya hanya sekira 60 centimeter, jauh dibawah tinggi rata-rata teman sebayanya. Namun demikian, kondisi itu tak membuatnya minder. Yance tetap berprestasi dan selalu masuk sepuluh besar di kelasnya sejak pertama kali mengenyam pendidikan dasar di SDN Tai Manu.
“Dia tidak minder malah percaya diri, dia itu didukung oleh kemampuannya dalam berbahasa yang luas dan terstruktur. Dia dulu saat diantar orang tuanya mendaftar di sini sempat saya tidak mau terima. Namun dia berani bicara bilang mau sekolah di sini. Saya awalnya tidak percaya dia umur tujuh tahun saat mendaftar disini, tapi orang tua menunjukan bukti-bukti adiministratif yang tidak terbantahkan,” urai Yohanis Mamani, Kepala SDN Taimanu, ketika ditemui beberapa hari lalu.
Keseriusan Yance untuk bersekolah akhirnya dibuktikan dengan prestasi, Yance pun selalu hadirkan keceriaan bagi sekolahnya. “Dia selalu masuk peringkat 10 besar, pelajaran bahasa Indonesia, Yance paling unggul. Teman-teman dan kami guru-guru paling senang dengan dia, kadang teman-temanya gendong ajak bermain bersama, kami juga guru-guru begitu, dia saya juluki anak ajaib,” tambah Yohanis.
Saat ditemui di sekolah, Yance sedang serius mengerjakan soal-soal Ujian Nasional di ruang empat. Dari depan kelas, Yance memang tak nampak, tubuh mungilnya tersembunyi dibalik rekan-rekannya yang duduk berjejer di depannya. Yance kebagian bangku dan meja paling belakang.
Terlihat kaki Yanye menggantung, kursipun tersusun dua. Keningnya berkerut, tanganya menari mencakar angka-angka untuk menemukan jawaban dari soal Ujian Matematika di lembar Ujian Nasional. Keringat membasahi keningnya, seakan mengisyarakatkan bahwa dirinya serius mendapatkan hasil optimal dalam babak akhir studinya di tingkat dasar itu.
Saya paling senang pelajaran Bahasa Indonesia, tapi Matematika dan IPA juga saya bisa kerja. Malam saya belajar. Jadi saya yakin lulus dan mau masuk SMP Negeri Haharu karena dekat dengan rumah,” jawabnya ketika ditanya selepas ikuti ujian nasional hari itu.
Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Azis Uran dan Maria itu lebih lanjut bertutur tentang cita-citanya.
“Saya cita-cita mau jadi artis macam Daus Mini dan Ucok Baba, saya suka mereka karena sama pendek dengan saya,” tukas Yance.
Jawaban polos namun lugas terucap oleh Yance dengan dibarengi senyum itu, menjadi salah satu bukti sahih optimismenya. Optimismenya yang belum tentu dimiliki oleh rekan-rekan sebayanya bahkan yang lebih dewasa sekalipun.
Keseriusannya belajar juga ditunjukan saat di rumah, walau harus belajar dengan cara berdiri dan buku di atas kursi, Yance tetap serius membaca buku pelajarannya. Tubuhnya boleh ‘mini’ namun cita-cita dan spiritnya ‘maxi’. Itulah Yance, yang jika tamat SD nanti, boleh jadi akan kembali mengukir kisah di jenjang SMP, salute Yance.(waingapu.com)