Ruteng, penanusantara.com – Jumlah warga tahanan di Lembaga Permasyarakatan( Lapas ) Labe Ruteng mengalami peningkatan sehingga terjadi over kapasitas.
Hal itu disampaikan kepala Rutan Labe Ruteng Anthonius H.J. Gilli senin (31/07/2017) di ruang kerjanya.
“Lapas Labe Ruteng hanya mampu menampung 135 orang warga tahanan. namun kondisi saat ini berjumlah 192 orang dengan melihat hal ini Lapas Labe Ruteng mengalami over kapasitas dengan seiringnya bertambahnya jumlah narapidana,” jelas Anthonius
Selain itu kata Anthinius, Jumlah petugas Lapas sangat minim. petugas pengamanan Lapas terdiri 12 orang dari masing masing 4 regu, Artinya dalam satu regu berjumlah 3 orang.
Dikatakanya, berdasarkan kondisi bangunan rumah tahanan ini terdiri dari enem blok. mestinya jumlah anggota pengamanan dalam satu blok berjumlah 12 0rang. Melihat Fonemena ini menyebabkan sejumlah napi sering kabur dari tahanan.
“Mereka selalu memanfaatkan waktu rawan untuk kabur dari tahanan. peristiwa napi melarikan diri dari lapas sudah ketiga kalinya,” katanya
Ditambahkan Anthonius, Kasus kaburnya 5 napi dari rumah tahanan kelas IIB Ruteng disebabkan beberapa persoalan tersebut. Namun pihak Lapas berhasil menangkap kembali mereka.
Menanggapi hal itu Pimpinan Wilayah NTT M.Diah mengusulukan penambahan petugas pengamanan sebanyak 18 orang dan renovasi pagar tembok dengan ukuran tinggi 5 meter.
Diiformasikan bahwa 5 napi yang kabur dari lapas labe ruteng sedang di karangtina. selain itu hak narapida masing masing mereka akan di cabut.
“Misalkan hak remisi, cuti bersyarat dan bebas bersyarat,” jelasnya
Kons Hona, Pito Atu