Pemprop NTT Harus Bertanggung Jawab Atas Jembatan Waima

  • Whatsapp
banner 468x60

Lewoleba, penanusantara.com – Jembatan Waima yang Menghubungkan Kecamatan Nagawutun dan Kecamatan Nubatukan Rubuh. Padahal Jembatan itu baru dibangun pada Bulan Februari 2018 silam. pantuan penanusantara di lokasi, Oprid yang ada di samping Timur rubuh, sehingga melumpuhkan arus trasportasi orang dan barang dari Lewoleba ke Nagawutun maupun sebaliknya.

Goris Boli Mukin, warga Desa Bour mengatakan bahwa hampir setiap tahun ketika Musim Hujan, jalur kali Waima, pasti susah dilalui karena terhalang Banjir, Masyarakat Nagawutun, ketika pemerintah Kabupaten Lembata melalui Dinas PU, membangun Jembatan ini pihaknya sangat Berterimah Kasih.

Read More

banner 300250

“Kami sangat berterima kasih, namun hari ini kami sangat menyesal karena Jembatan ini baru dibangun bulan Februari yang lalu, ternyata sudah Rubuh,” katanya.

Kondisi Jembatan Waima Yang Rubuh.
Kondisi Jembatan Waima Yang Rubuh.

Goris Mengatakan tidak perlu mempersalahkan Alam, tapi dari konstruksi bangunan Jembatan ini saja, pihaknya sudah pastikan bahwa ketika Musim hujan pasti roboh karena panjang kali tidak sebanding panjang Jembatan.

“Kami ini tinggal di sini jadi lebih tahu tentang kondisi air ketika Musim hujan ,ini baru Hujan awal saja sudah begini, apalagi ketika puncak musimnya,” tegas Goris.

Sementara itu, , Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Lembata Paskalis Ola Tapobali saat ditemui di lokasi Mengatakan Bahwa dari kondisi ini, Jembatan masih kokoh, tapi yang rubuh itu opridnya.

Kadis PU Lembata, Paskalis Ola Tapobali saat meninjau Jembatan Waima yang rubuh.
Kadis PU Lembata, Paskalis Ola Tapobali saat meninjau Jembatan Waima yang rubuh.

Menurut Paskal, desain Jembatan ini sesuai perencanaan Awal harusnya 12 miliard, tapi karena kekurangan Anggaran maka Pemda Lembata mengalokasikan 1,6 Miliard.

Terkait dengan Lumpuhnya aktifitas orang dan barang, Paskalis mengatakan Pemerintah melalui dinas PU, telah berkordinasi dengan pihak ketiga dan sedang dibuka jalur alternatif atau trase baru untuk mobilisasi manusia dan barang.

Paskal sapaan akrab Paskalis Ola Tapobali juga menyampaikan bahwa sesuai SK Gubernur nomor 256, tahun 2017, Jalur Waijarang-Baobolak masuk kategori Jalan Provinsi NTT, sehingga pihak Pemprov NTT bisa diharapkan untuk bisa turun ke lokasi melihat secara langsung kondisi Jembatan Waima.

Kadis PU Lembata, menambahkan Sekalipun ruas jalan Waijarang-Baobolak masuk kategori Jalan Propinsi, tapi pihaknya Masih minta Pihak ketiga, yang melaksanakan paket pekerjaan Jembatan Waima, untuk memperbaiki pekerjaannya, karena pekerjaan tersebut masih dalam Tahap Pemeliharaan.

Sementara itu Stef Wilianto, kontraktor yang mengerjakan paket pekerjaan jembatan tidak dapat dihubungi untuk dikorfirmasi Terkait kesedian dan kesanggupan untuk memperbaiki pekerjaan tersebut.

Asten Kares, Pito Atu

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *