Penutupan KD, Pekerja Seks Terima Keputusan Pemkot Kupang

  • Whatsapp

Kota Kupang, penanusantara.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar acara Coffee Morning.

Kegiatan dengan agenda Penutupan Lokalisasi Karang Dempel berlangsung di Hotel Maya, Senin (17/12/18) pagi.

Hadir pada kesempatan itu kurang lebih puluhan orang pekerja seks karang dempel. Sementara itu dari Pihak Pemerintah Kota Kupang hadir Wakil walikota Kupang Hermanus Man, Sekretaris daerah kota kupang Thomas ga, Kepala Dinas sosial Kota Kupang, Felisberto Amaral dan para pimpinan OPD lingkup Kota Kupang.

Oleh Pemkot Kupang, akan menutup kawasan prostitusi Karang Dempel (KD). Tujuannya untuk menjadikan ibu kota provinsi berbasis kepulauan tersebut bebas dari lokalisasi prostitusi pada 2019.

Penutupan lokalisasi Karang Dempel (KD) akan direalisasikan akhir 2018, tepatnya pada 1 januari 2019.

Wakil Walikota Kupang dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Pertemuan hari ini merupakan pertemuan kedua, tetapi Rakor sudah berlangsung selama 3 atau 4 kali.

Pada kesempatan itu, Herman Man menyampaikan Hasil-hasil arahan dan kesepakatan kemampuan pemerintah kota kupang bersama Kementerian Sosial.

Menurut Wakil Walikota dua periode ini, Lokalisasi ditutup dengan mencabut izin penginapan.

“Tanggal 1 januari 2019 mendatang, Pak Walikota akan menandatangani SK pencabutan penginapan,” ujar Herman.

Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa masing-masing PSK akan diberikan biaya berwirausaha sebesar Rp. 5.500.000 per orang dan menyediakan tiket secara gratis kepada mereka yang selanjutnya akan di antar pulang ke daerah masing-masing.

“Para ibu-ibu akan di antar pulang ke alamat daerah masing-masing, kami minta kejujuran Ibu-ibu untuk menyampaikan alamat rumah baik itu di luar NTT maupun bagi pekerja seks asal NTT,” jelas Politisi Partai Amanat Nasional ini.

Sementara itu, para pihak pekerja Seks Karang Dempel saat diminta tanggapannya mereka mengeluhkan soal anak-anak mereka yang saat ini masih sekolah, dan juga banyaknya utang yang belum dilunasi.

Mereka mengaku menerima segala keputusan yang Pemerintah Kota Kupang.

“Kami menerima segala keputusan Pemerintah Kota Kupang, karena Pemerintah pastinya ingin merubah nasib kita mrenjadi lebih baik,” jelas salah satu pekerja seks KD.

Hal lain diungkapkan pekerja seks, mereka mengharapkan Pemerintah menyediakan pelatihan keterampilan.

“Berkenan pemerintah siapkan pelatihan bagi kami, misalnya menjahit, tata boga dan lainnya, biar kami bisa berwirausaha,” jelasnya

Menanggapi itu semua, Wakil Walikota Kupang Hermanus Man menyampaikan terima kasih kepada pihak PSK KD yang telah bersedia menerima segala keputusan. Herman mengaku selanjutnya akan disamoaikan hasil pertemuan hari ini kepada Walikota Kupang untuk didiskusikan bersama.

Pito Atu

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *