Betun, penanusantara.com – Gerakan Mahasiswa Malaka Kefamananu (GEMMA) menggelar aksi damai di Kota Betun, Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka, NTT pada, Senin, 16 Agustus 2021 lalu.
Dalam aksi ini GEMMA mempertanyakan janji 100 hari kerja dan progaram Bupati Simon Nahak dan Wakil Bupati Kim Taolin atau SN-KT waktu berkampanye lalu.
Pantauan media ini aksi unjuk rasa ini di ikuti beberapa aktifis GEMMA dengan mengambil tempat start dari depan kantor Dispenduk, simpang empat Bei Abuk, Depan Lapangan Umum Betun, kantor DPRD, dan di lanjukan di kantor Bupati Malaka.
Kordinator Lapangan (Korlap) I GEMMA, Emanuel Suri menyampaikan ada beberapa tuntutan yang pihaknya sampaikan diantaranya terkait dengan evaluasi 100 hari kerja yakni Audit dana Desa dan ada beberapa Desa yang sudah di temukan bermasalah namun sampai saat ini belum ada penanganan yang lebih serius maka pihaknya minta itu agar pemerintah kabupaten malaka publikasikan 12 kepala desa tersebut.
Ditambahkan Suri, mengenai penataan kota yang dimana sampai saat ini belum terealisasi sama sekali.
“Kita melihat yang terjadi di malaka tidak ada maka kita kita jadikan ini sebagai tututan juga,” katanya.
Pada kesempatan itu, masa aksi juga melakukan orasi di kantor DPRD Malaka, namun setibanya disana tidak adanya Anggota DPRD yang berada di kantor tersebut.
Diwaktu yang sama, Masa aksi.juga mengunjungi, Kantor Bupati Malaka sebagai titik utama digelarnya aksi, namun setibanya disana masa aksi tidak di izinkan untuk bertemu bupati Malaka untuk berdialog dikarenakan masa aksi tidak memenuhui salah satu administrasi yakni atau surat Swab. (ds)