Politeknik Negeri Kupang Bina Desa To’i Jadi Desa Agrowisata Berbasis Teknologi

  • Whatsapp
banner 468x60

Kupang, penanusantara.com – Lembaga Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Kupang (PNK) melalui program pengabdian masyarakat (PPM) melakukan pembinaan kepada desa To’i menuju desa Agrowisata yang menerapkan sistem pertanian Aquaponik dan Irigasi Tetes berbasis Teknologi.

Hal itu disampaikan ketua tim PPM PNK Indranta Panggalo kepada media ini, Sabtu, (27/19) seusai melaksanakan pelatihan pembuatan sistem Aquaponik berbasis Teknologi bagi Kelompok Karang Taruna dan Pelatihan Manajemen Bisnis sebagai Pendukung Sistem Aquaponik bagi Kelompok PKK di desa To’i.

Foto bersama masyarakat desa To'i
Foto bersama masyarakat desa To’i

IMG-20190731-WA0004

Panggalo menjelaskan, Setelah melalui tahapan seleksi ditingkat pusat maka proposal yang ia ajukan dengan judul PPDM Diversifikasi Pertanian Melalui Sistem Aquaponik dan Irigasi Tetes di Desa To’i Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan disetujui dan dilaksanakan selama 3 tahun sejak 2019 sampai dengan 2021 dengan pembiayaan dari Kemenristekdikti.

“Setelah proposal kita disetujui maka sudah ada beberapa tahapan PPM telah kita lakukan sejak 12 April 2019 lalu melalui sosialisasi kegiatan kepada kelompok-kelompok tani di desa To’i, dilanjutkan dengan pembangunan sistem aquaponik tersebut. Pada tahun pertama kegiatan PPM ini berfokus kepada sistem aquaponik didalam rumah kaca,” jelasnya.

Menurut Panggalo, Sistem aquaponik merupakan sistem pertanian hidroponik, dimana tanaman sayuran mendapat nutrisi makanan dari kotoran ikan yang dibesarkan pada kolam buatan. Air akan bersirkulasi terus-menerus membawa nutrisi dari kolam ikan masuk ke media-media pipa (media tanam) dan kembali kedalam kolam.

Pada tahap awal, kata Panggalo,  jenis ikan yang dibesarkan adalah ikan lele. Pembagian tugas terhadap pengelolaan sistem aquaponik ini telah disepakati bahwa Karang Taruna akan mengelola proses pengontrolan sistem, pemasaran hasil dan pengembangan sistem kedepannya. Sedangkan kelompok PKK bertugas dalam proses pembibitan dan pembukuan keuangan.

“Kegiatan PPM ini akan berfokus pada sistem pertanian aquadroponik dan irigasi tetes. Tujuan utama PPM ini adalah bagaimana mengefisiensikan penggunaaan air agar warga dapat tetap bertani walaupun ketersediaan air yang minim, dan mampu memenuhi kebutuhan sayuran di Desanya dan juga dapat dijual ke desa lain,” tandasnya.

Lanjut Panggalo menjelaskan, Tujuan jangka panjang dari PPM adalah terwujudnya Desa To’i menjadi sebuah desa agrowisata dengan sistem  berbasis Teknologi yang akan dilengkapi dengan sistem otomatisasi dan sistem pemantauan jarak jauh menggunakan media komunikasi seluler (GSM).

Lebih lanjut Panggalo mengatakan, Implementasi sistem otomatisasi untuk aquaponik adalah pengisian air secara otomatis kedalam kolam jika berkurang, alat pemberi pakan ikan otomatis, ketika listrik dari PLN padam maka secara otomatis sistem mendapat suplai listrik dari solar Cell.

“Sedangkan pada irigasi tetes, sistem otomatisasinya adalah penyiraman secara otomatis berdasarkan tingkat kelembababan tanah. Sedangkan sistem pemantauan jarak jauh tersebut meliputi pemantauan arus air dalam pipa, suplai kelistrikan, suhu didalam rumah kaca, ketinggian air dalam bak, ketersediaan pakan didalam mesin,” urai Dosen Elektro PNK itu.

Pemilihan pemantauan jarak jauh menggunakan SMS, jelas Panggalo, karena jaringan internet saat ini di desa To’i belum baik. Tujuan penerapan sistem otomatiasi dan pemantauan jarak jauh, agar warga (karang taruna) tetap dapat melakukan aktifitas utamanya dan pengontrolan secara langsung hanya pada saat-saat tertentu saja.

Panggalo menambahkan, Kegiatan PPM ini juga melibatkan beberapa Mahasiswa PNK, khususnya jurusan Teknik Elektro. Mereka dapat langsung mengimplementasikan ilmu mereka melalui penelitian tugas akhir yang berhubungan dengan sistem otomatisasi dan sistem pemantauan jarak jauh berbasis TIK.

“Yang perlu digarisbawahi adalah kegiatan PPM ini akan berlanjut ke tahun berikutnya, sehingga sangat membutuhkan peran serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan PPM untuk mensukeskan kegiatan ini,” tandasnya lagi.

Kepala desa To’i Jidro Lakapu mengaku sangat senang dan mendukung penuh kegiatan PPM dari PNK. Hal itu ia buktikan dengan membangun sebuah rumah kaca berukuran 3×9 meter beserta sistem hidroponik di desa To’i.

Lanjut Lakapu, Desa To’i sudah beberapa kali melakukan pemanen sayur dan dijual ke pasar Oinlasi dengan antusiasme pembeli sangat baik. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi yang sangat positif dan dukungan penuh dari pemerintah kecamatan Amanatun Selatan.

“Dengan berjalannya kegiatan PPM dari PNK, Desa To’i juga ikut mengucurkan dana desanya yang lebih besar untuk membangun rumah kaca beserta instalasi pipa media tanam yang terdiri 3 unit rumah kaca dengan ukuran masing-masing 6 x 9 meter,” jelasnya.

Total rumah kaca yang sedang dibangun, kata Lakapu, berjumlah 4 unit, dan progresnya saat ini telah mencapai 80% . Jika progresnya sudah selesai maka dipastikan hasil panen bukan saja dinikmati oleh warga desa To’i, tetapi juga mensuplai kebutuhan sayuran bagi desa-desa tetangga.

Lakapu menambahkan, Desa To’i juga telah membuat beberapa rencana kegiatan yang sinkron dengan kegiatan PPM PNK pada tahun berikutnya seperti pembangunan rumah kaca yang berukuran 6 x 9 meter dan didalamnya diinstalasi pipa-pipa media tanam.

“Selama ini beberapa jenis sayuran di pasar Oinlasi masih didatangkan dari pasar Oesao, Kabupaten Kupang. Sehingga kita sangat mendukung program PPM dari PNK dengan mengucurkan dana desa untuk membangun rumah kaca. Saya yakin jika kegiatan ini sukses maka hasilnya pasti bisa mensuplai sayur ke desa-desa tetangga juga,” ucapnya.

Ketua BUMDES To’i, Once Mone mengatakan, akan bekerja sama dengan kepala desa To’i untuk mengontrol penuh pelaksanaan teknis sistem pertanian yang sedang dibangun sampai pada pengembangan selanjutnya. Ia mengaku sangat optimis dengan kerja keras bersama warga dan Tim dosen PNK, akan memberikan hasil yang memuaskan.

Menurut Mone, kelak bukan hanya sayuran yang mampu dijual pemerintah desa To’i, tetapi BUMDES To’i siap memberikan pelatihan pembangunan fisik sistem hidroponik/akuaponik bagi desa lain yang ingin membangun sistem yang sama.

“Dan tentu saja kita tetap membangun kerjasama dengan Politeknik Negeri kupang, khususnya penyediaan teknologi otomatisasi dan pemantauan jarak jauh hidroponik/akuaponik yang berbasis Internet maupun SMS,” ujarnya anggota pemuda TTS itu.

Sekedar tahu, Tim PPM PNK diketuai Indranata Panggalo (PNK) dan anggotanya Yason Edisson Benu (Politani), Christa E.B. Bire (PNK) dan Maria C.B. Manteiro (PNK). (Tim)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *