PT Standardpen Industries Gelar Ayo Menulis di Sikka

Maumere, penanusantara.com – Produsen Alat Tulis asli Indonesia, PT Standardpen Industries mengelar gerakan ayo menulis bagi siswa sekolah dasar (SD). Kegiatan ini berlangsung pada Senin,(07/08/2017) di SDK II Maumere, Kecamatan Alok,Kabupaten Sikka.

Kegiatan menulis ini guna menghadirkan kembali kesempatan menjadi hak anak-anak Indonesia untuk belajar menulis dengan tangan dan juga membaca sejak dini.

Read More

Menurut, Nury Sybli konsulatan CSR Standardpen bahwa ajakan ayo menulis yang merupakan bagian dari kegiatan Satu Juta Bolpoin Untuk Anak Indonesia ini telah berlangsung dari pinggiran kota di wilayah Barat hingga Timur Indonesia. Diantaranya, Gunung Sinabung Sumatera Barat, Madura, Pulau Bawean, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Pati, Malang, Lamongan, Gunung Slamet, Kulonprogo Yogyakarta, Pandeglang, Serang Banten dan Jakarta Barat.

Dan tahun ini, Standardpen hadir menemui anak-anak di Timur Indonesia diantaranya yaitu, Flores (Maumere, Ende, Bajawa), Nusa Tenggara Barat (Sumbawa Besar, Tambora) dan Bulukumba Sulawesi Selatan dan Mandar Sulawesi Barat.

Lanjutnya, Standardpen mengajak ribuan anak-anak SD di kota Maumere untuk meningkatkan minat baca tulis.

“Kami berharap anak-anak Indonesia di Maumere khususnya mulai mengenal kembali baca buku dan menuliskan cerita rakyat atau sesuai tradisi budaya, adat istiadat, atau kearifan lokal lainnya, atau pengalaman liburan mereka dengan tangan,” jelasnya

Dalam kesempatan ini sekitar 1.300 anak dari 9 SD di Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, mengikuti kegiatan belajar menulis surat untuk Presiden RI. Anak-anak bercerita tentang kampungnya yang damai, Maumere yang kaya dengan potensi laut, memiliki tenun ikat dengan pewarna alami yang begitu indah, punya destinasi wisata pantai Koka yang menawan, dan musik asli ‘gong wani’ dengan bunyi yang khas, serta lingkungan yang rukun baik di rumah maupun sekolah.

“Pesan damai serta berbagai cerita tentang tradisi leluhur dan keindahan alam Maumere dari perspektif anak-anak ini dituliskan ke dalam surat untuk melatih mereka bahwa apa yang mereka rasakan, apa yang mereka lihat adalah sesungguhnya pesan yang bisa ditiru juga dirasakan oleh anak-anak Indonesia lainnya,” kata Nury Sybli.

Penggerak literasi, yang lebih dikenal dengan Ibu Baca Tulis (oleh karena kepedulian yang tinggi melatih anak-anak suku Baduy di Prov.Banten untuk mengenal membaca dan menulis).

Ratusan surat ini ditujukan kepada Presiden RI, Joko Widodo agar harapan anak-anak tentang kehidupan yang rukun bisa terus terjaga di bumi Nusantara, juga keindahan alam Flores yang layak untuk dikunjungi oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Ada banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk memupuk semangat menghargai perbedaan pada anak-anak, seperti melihat banyaknya keragaman bahasa, warna-warni pakaian daerah, bervariasinya makanan sampai cara beribadah,” papar Nury.

Kegiatan menulis surat untuk Presiden ini diharapkan menjadi pengalaman yang bernilai dan menjadi tradisi bagi anak-anak dalam menulis dengan tangan.

“Menulis selain mengasah kinerja otak juga dapat membantu anak-anak menjadi kreatif. Kami mengandalkan guru dan orang tua untuk dapat membantu melestarikan menulis dengan tangan,” Kata Nury

Selain itu, kegiatan ayo menulis di Maumere ini, Standardpen membagikan 15,600 batang bolpoin legendaries AE7 dengan pilihan warna dan desain baru, juga tas sekolah untuk ke 1.500 anak di wilayah Maumere.

Standard AE7 menjadi legenda turun temurun dengan pilihan warna hitam dan biru saja, tapi saat ini Standardpen beranjak menciptakan bolpoin berbody warna warni yang sesuai dengan tren anak muda.

AE7 dikenal sebagai pulpen terbaik yang banyak disukai masyarakat terutama dikalangan pelajar. Bukan hanya berwarna tetapi kualitas tulisan dari AE7 menjadi identitas berkembangnya Standardpen, perusahaan bolpoin terbesar di Asia Tenggara yang memiliki karyawan seluruhnya asli orang Indonesia.

Angga, Pito Atu

Komentar Anda?

Related posts