Kasih Sebatas Doa
Rerumputan tertawa geli padaku saat itu
gumam gemuruh cemoohannya menggema dalan sanubari
Berharap ia tak serius memandangku penuh curiga
setiap doa untukmu dipahaminya sebagai kekalahanku atas senja
rengekan kalbu pada semesta seakan sirna
tak pelak tinggalkan ampas penuh tanya tentangmu
kasih dan sayang tak bisa beralih semudah mimpi mimpi kita
lereng terjal bukit batu karang masih menemani bait doa untukmu
Kasih sebatas doa yang tak lekang oleh waktu
menjawab semua dilema dan galau karena perginya dirimu
cuitan pipit dan gonggongan anjing pun tak lagi terdengar ngawur
doa untukmu masih abadi sepanjang musim
senja yang kian panjang menanti mu di kaki bukit
menghantarkan aku pada nostalgia masa kita ikrar setia
entahlah seruan hati ini jau tau atau tidak sayang
kupastikan saja inilah lampiran doaku setiap senja
air mati yang menghantarmu pergi masih saja bertamu
di atas bukit batu karang ini kulampiaskan sesal dan marah
ku kirimkan doa tentang janji janji kita saat ikrarkan setia
kasih sebatas doa berharap menghampiri membersihkan debu dusta terhadap takdir
kasih sebatas doa menjauh pergi sejauh rasa rindu ini
kini aku sendiri menatap langit tak berawan berharap kau jadi bagian gemintang di cakrawala
bunga, coklat dan cenderamata terakhir dirimu kini jadi penunggu hampa ruang rinduku
terima kasih cinta luka yang menhadijan aku pujangga dalam doa karena cinta padamu
Cinta abadi
Sakramen peneguh iman pewarna cinta nan abadi
Dilantunkan semesta meski dunia terlelap dalam kelana bagai musafir cinta
Di antara duka dan dusta menuju maut di kala fajar merekah
Akan ku baca surat cinta malam terakhir bersama para kekasih
Cara baru telah diperbaharui demi warta gembira bagi semesta
Aku yang terlelap kini riang gembira karena cinta mu yang abadi
Para raja merunduk rendah pada mu sepanjang hayat di kandung badan
Sembilu penuh tanya tak terusik biar gemuruh mengguncang dunia
Cinta Mu yang kian menanjak mengajak luka beralih labuh
Tanpa lirih ku sujud sembah di bawah labirin suci
Lagu gembira nan suci ku lantinkan demi cintaMu yang abadi
Untuk Mu yang bertahta mulia di altar suci sang raja ku beri hatiku
Sungguh, aku hamba dan puteri sahaya mu berjingkrak gembira
Aku terbuai di kala sabda nan suci menyapa kalbu di awal hari
KemasyuranMu mengatasi langit dan keagunganMu menguasai bumi ya raja maha tinggi
Ku nyanyi dan bersenandung hosana putera Daud karena ketulusan cinta dan abadi
Sakramen bukti cinta bapa dalam anak yang agung
Karena cinta tak terhingga kau sediakan hidangan bagiku di kala fajar menyingsing
Berbelas kasih lah ya Tuhan karena kebaikan hati dan cinta Mu
Dan kini gembira ku kian menanjak menuju suara
Tak lagi ku dekan sengsara dan nestapa menuju peraduan sang raja
Tantum ergo sacramentum veneremur cernui et anticuum documentum
Terpujilah nama Tuhan pencipta langit dan bumi yang kini tempat mu berpijak
Aku akan wartakan cintaMu yang abadi hingga pelosok negeri jiran
Dan terpujilah namamu Tuhan pencipta alam raya
Demi cinta abadi ku beri diri merunduk rendah saat kau berkuasa meneriaki moderator
Cinta dan pengabdian menohok hati dan menghujam kalbu
Tak lagi maut mengintip hendak menjemput menuju paradise
Cinta abadi hingga maut mengantarkan jiwa dan raga padaMu
TORA BIKA DAN SEBUAH ISYARAT
Gerah…
Iklim tropis panas berdebu sepanjang katulistiwa
Penuntun setiap kedipan mata
Derap langkah kaki ria riuh para calon sarjana
Menggerogoti jiwa dan raga pecinta kopi
Tora Bika dan sebuah isyarat
Berhembus dari tenggara
Kusangka aroma rexona
Namun sebuah isyarat mengikuti tatapan mata
Tora Bika dan sebuah isyarat
Memberi kesan bahwa kau elang bermata nuri
Menemaniku menghabiskan secangkir kopi pahit
Memberi udara segar dan nyaman pada setiap tatapan mata
Binatang liar seliar nalar dan angan
Menyisakan ampas Tora Bika dan sebuah isyarat
Nikmat dan indah saat kau menoleh manja dan sinis
Apakah ini simpul ombak asmara binatang liar?
#Renungkanlah