Rote Ndao, penanusantara.com – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao nomor urut 2, Mesakh Nitanel Nunuhitu dan Samuel Conny Penna atau dikenal dengan Paket Rote Ndao Baru (RNB) telah melaunching Visi-Misi dan program kerjanya selama lima tahun.
Kepada wartawan, Kamis (21/2/2018) di Ba’a, Mesakh Nitanel Nunuhitu mengatakan program-program RNB adalah program yang berkesinambungan. Bukan program politik lima tahunan. Titik berat program RNB adalah pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.
Di bidang pendidikan, kata Nel Nunuhitu, ada program Desa Cerdas yakni setiap desa/kelurahan disiapkan TK/PAUD dengan fasilitas yang lengkap. Guru-gurunya dilatih menjadi lebih profesional.
“Kita mau ciptakan generasi masa depan Rote Ndao yang cerdas sehingga kita mulai dari tingkat usia dini,” kata Nel.
Program lainnya di bidang pendidikan adalah Desa Sarjana yakni Pemda memfasilitasi bantuan beasiswa untuk mahasiswa. Alokasinya Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta per mahasiswa. Untuk setiap desa setidaknya ada satu sampai tiga orang mahasiswa. Jadi seluruh desa di Rote Ndao dapat jatah beasiswa S1.
“Ini konsep kita dan nanti tergantung pembahasan anggaran bersama legislatif. Apakah jumlah anggaran Rp 2,5 juta, Rp 3 juta atau bisa Rp 5 juta. Tapi intinya semua desa dapat jatah sehingga adil,” kata Nel.
Ia mengatakan bantuan ini merupakan aspirasi dari masyarakat kepada dirinya untuk membantu masyarakat kurang mampu. Oleh karena itu program ini khusus mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.
“Selama ini bantuan beasiswa belum merata, sehingga kita bikin konsep bantuan yang lebih adil,” katanya.
Sementara itu untuk bidang kesehatan, RNB menyiapkan program Garda Sehat yakni ambulans 24 jam yang difasilitasi tenaga medis dan peralatan medis lengkap. Warga yang sakit dan tidak bisa dirawat di Pustu bisa menelepon ke nomor yang disiapkan agar ambulans bersama tim turun ke lokasi.
“Ada 10 kecamatan sehingga kita siapkan 10 ambulans Garda Sehat. Mereka layani 24 jam. Jadi bisa berobat di rumah dan gratis,” kata Nel.
Masih di bidang kesehatan, paket RNB juga menyiapkan program pengobatan gratis, yakni warga tidak perlu membayar apapun ketika berobat ke Pustu, Puskesmas atau rumah sakit. Warga juga tidak perlu membawa formulir apapun dari desanya. Tinggal membawa KTP dan langsung dilayani.
“Dengan catatan dia benar-benar warga Rote Ndao. Bawa KTP dan langsung dilayani secara gratis,”
Kemudian ada program santunan duka. Bantuan uang duka ini diberikan kepada warga miskin apabila keluarganya meninggal.
“Jumlah bantuannya Rp 2,5 juta. Nanti saat warga meninggal kepala desa laporkan dan langsung dibuat akta kematian. Saat serahkan akta kematian langsung serahkan santunan duka. Ini sebagai bentuk kepedulian terhadap warga kurang mampu untuk meringankan beban mereka,” jelas Nel yang juga mantan Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Rote Ndao ini.
Beberapa program lainnya adalah pelayanan administrasi terpadu kecamatan (Paten) yakni pelayanan perizinan dan dokumen kependudukan cukup di kantor kecamatan. Masyarakat tidak perlu sampai ke kota kabupaten.
“Ini untuk menghemat biaya transportasi dan juga mempercepat pelayanan kepada masyarakat,” kata Nel.
Mantan Asisten II ini menambahkan Program RNB yang lain adalah irigasi desa, yakni membuat embung atau sumur bor di seluruh desa di Rote Ndao. Hal ini untuk menjawab kebutuhan air di masyarakat. Jika air terpenuhi maka pertanian semakin maju.
Selain itu, ada program pengusaha desa yang fokusnya adalah para pemuda di desa harus bisa mandiri. Setiap tahun para perwakilan pemuda dari desa-desa dilatih, misalnya perbengkelan, teknologi tepat guna, dan pelatihan usaha lainnya.
Dengan demikian, anak-anak muda di desa-desa tidak lagi menganggur tapi bisa berusaha sendiri. (END)