Oleh : Poyensianus Marton
Mahasiswa Fkip, Undana
Wahai Indonesiaku, surga neraka mengabdi
Setiap jengkal dan setetes keringat telah dicurahkan tuk anak cucumu
Tak kenal lelah, meskipun dimakan waktu ditantang zaman
Tekad dan nurani menggebu, seakan jadi benteng untuk melangkah penuh kepastian
Disanalah kau beradu dalam pengorbanan mengabdi
Di timur yang konon kabarnya neraka kehidupan
Jiwa bahkan raga, harta benda, seakan ikut mengabdi
Sepertinya tak ada perkalian dan pembagian matematis, mengukir setiap lelah
Pagi ini, ribuan rintangan dilalui tuk sampai disurga mereka
Kau yang disana tak merasa, menikmati pagi dari hangat kemewahan
Mencoret-coret lembar dan berdebat tentang sistem
Menikmati itu dalam balutan ketakutan mengabdi
Ketulusan akan tekad seakan jadi moto penyeimbang
Memberi tepatnya, bukan menerima maksudnya
Mengabdi tanpa batas untuk anak-anak belum tersentuh
Karena dari sana lahir sejuta impian setinggi langit, dan terkadang hanya impian.