Kota Kupang, penanusantara.com – Bupati Ngada Marianus Sae angkat bicara terkait demo yang dilakukan Barisan Koalisi Masyarakat Ngada (Kommas) dan Formada Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 28 September 2017 lalu yang mendesak Kementerian Perhubungan Nasional di Jakarta segera tuntaskan berkas perkara pemberi perintah pemblokiran Bandara Turelelo Soa Kabupaten Ngada.
Meakipun Persoalan bandara merupakan persoalan lama yang di angkat kembali tetapi dirinya mengakui inilah politik.
“Bagi saya persoalan bandara adalah persoalan lama yang di angkat kembali seperti nasi basi yang di suguhkan kembali.” ungkap Marianus di sela-sela kegiatan pemaparan visi misi oleh partai PKB di Hotel Naka, Kota Kupang, Senin,(09/10/2017).
Lebih lanjut, Marianus mengungkapkan persolan ini terjadi sejak tahun 2013 atau terjadi sejak 4 tahun lalu karena sekarang sudah tahun 2017 tetapi sudahlah ini namanya politik semua bisa di kemas menjadi komoditi politik.
Tetapi dirinya menghormati inilah ruang publik jadi tetap menghargai segala proses yang terjadi walaupun semestinya persoalan ini sudah beres.
“Ini adalah ruang publik jadi biarkan saja ini berproses sampai hari ini semuanya sudah clear sebetulnya, tetapi okelah ini di dunia politik ini ruang politik yang di manfaatkan untuk komoditi politik jadi saya berikan apresiasi,” ungkap Marianus sembari memberikan senyuman
Dirinya menambahkan sampai saat ini tidak ada pemanggilan karena fakta persidangan sudah ada dan jelas.
Sementara itu di tanya terkait demo yang dilakukan akhir-akhir ini, Marianus mengungkapkan” siapa yang demo? Siapa yang urus demo? Terus demo dapat apa? Karena saya juga pemain.
Armand Hote, Pito Atu