Seba, penanusantara.com- Dengan tidak adanya Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome Sebagai pemimpin masyarakat Sabu Raijua maka dengan sendirinya Roda Pemerintahan tidak berjalan stabil akibatnya pelayanan terhadap masyarakat terganggu.
Dikatakan Wakil Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke di ruang kerjanya, rabu (16/11), Sebagai pimpinan dirinya sudah menghimbau agar pelayananan terus diberikan secara maksimal kepada masyarakat namun semangat kerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di kabupaten Sabu Raijua benar-benar surut setelah ditangkapnya bupati sabu raijua Oleh KPK sehingga himbuan tersebut tidak berpengarauh.
“Setelah ditangkap KPK banyak pegawai yang tidak punya semangat kerja akibatnya pelayanan terhadap masyarakat terganggu, kami coba menghimbau agar terus bekerja seperti biasa namun tidak mengembalikan semangat kerja mereka,“ ujar Rihi Heke
Pada kesempatan tersebut Rihi Heke menegaskan, pemerintah dan seluruh masyarakat Sabu Raijua sangat menyayangkan cara penangkapan yang dilakukan oleh KPK.
“Masyarakat sangat sedih melihat cara menangkap pimpinan kami seolah dia adalah teroris sehingga penangkapannya di rumah makan seperti itu,” tegas Rihi Heke.
Rihi Heke mengaku, Pasca mendengar berita penagkapan Dira Tome, hampir setiap hari ada saja masyarakat yang mendatangi kantor bupati untuk menanyakan perkembangan kasus yang menimpa Buapati Sabu Raijua.
“Hampir Setiap hari ada warga yang menanyakan keberadaan pak Marthen Dira Tome,” jelasnya.
Rihi Heke tetap berharap agar ASN yang bertugas di sabu raijua, untuk sambil mensunggu proses hukum berjalan maka para ASN tetap menjalankan aktifitas dan terus memberi pelayanan kepada masyarakat sabu raijua.
“Saya berharap pelayanan terhadap masyrakat terus dijalankan,” tegasnya. (*/Pito)