Kota Kupang, penanusantara.com – Nusa Tenggara Timur mendapatkan serangan Hama asal Amerika Latin pada tanaman ubi kayu dilahan kering Universitas Nusa Cendana, Fakultas Pertanian.
Hal ini diungkapkan oleh Seorang Dosen Agroteknologi (Perlindungan Tanaman) Yohanes Umbu Rebu, SP. M.Si, yang sambil melihat gejalanya di UPT Lahan Kering Undana pada, senin (21/08/17).
Yohanes Umbu menjelaskan kepada media ini diruang kerjanya bahwa Hama ini sering dikatakan Cassava Pink Mealybug (CPM), karna nimfanya berwarna merah mudah.
Hama Asing atau hama baru diNTT ini adalah Phenacoccus Manihoti yang berasal dari Amerika Latin, Kemudian pada tahun 1970 hama tersebut masuk ke Afrika dan menimbulkan kerusakan sampai 80 % pada tahun 2000.
“Pada tahun 2009, Phenacoccus Manihoti menjadi hama utama bagi tanaman ubi kayu diThailand. Karna menimbulkan kerusakan sampai 21 % dari 230. 796 hektar,” kata Yohanes Umbu lagi.
Sementara itu terpisah salah seoarang Dosen IPB, Prof. Dr. Ir. Aunu Rauf, M.Sc mengatakan, pada tahun 2010, hama tersebut masuk ke Indonesia di bagian Jawa Barat (Bogor). Dilaporkan kehilangan hasil diasia mencapai 30-50 %. Pada musim kemarau, hama ini akan berkembang sangat cepat.
Lanjut Aunu menjelaskan bahwa di tahun 2017, baru diketahui penyebaran Hama asing ini masuk ke NTT khususnya di Kupang.
“Gejala kerusakan dari Phenacoccus Manihoti adalah Menyerang bagian pucuk daun, menimbulkan daun kriting bahkan sampai daunnya menguning kemudian tanaman menjadi kerdil,” kata Aunu
Aunu menambahkan, Untuk sementara pengendalian menggunakan cara mekanis yaitu dengan memotong bagian yg terserang hama dan membakarnya.
“Harapan saya bahwa dengan adanya informasi dari media ini, petani dapat ketahui Hama Asing tersebut dan dapat mengendalikannya sebelum tersebar luas,” tutup Yohanes Umbu.
Nando Nahak, Pito Atu