Yohanes Ngalas, Dari Ema Gendang ke Molas Ronda Untuk Budaya Lokal Manggarai Timur

  • Whatsapp
banner 468x60

Borong, penanusantara.com- Yohanes Ngalas (64) berasal dari Kipo, Kecamatan Kota Komba, kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pria berusia setengah abad lebih ini memilih jalan sebagai penggiat budaya lokal. Penggiat, karena ia mampu membuat alat alat kerajinan lokal dan paham akan makna yang terkandung didalamnya. Ia membentuk lembaga adat formal dengan nama Ema Gendang yang memiliki tanggung jawab dalam warisan budaya Di Desa Lembur daerah asalnya.

Sejak tahun 2010, Bapak Yohanes memilih jalan sebagai pengrajin alat budaya lokal hingga sekarang. Banyak alat-alat budaya lokal yang sudah berhasil ia buat.

Read More

banner 300250

Semisal, Gong, gendang, panggal, larik, tawu dan masih banyak lagi. Semua alat kebudayaan lokal diatas, sudah pernah ia buat dan didistribusikan ke berbagai sekolah, Rumah adat dan konsumen lainnya.

Segala sesuatu harus berpatokkan pada adat” tegas Ngalas. Lanjutnya, sejauh ini sudah berhasil membangun kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selain itu, Ia juga bekerja sama dengan dinas kebudayaan dan pariwisata.

Saat ditemui Tutur Ia menuturkan mata pelajaran muatan lokal dalam berbagai sekolah mesti berbau lokal dan harus diperkenalkan dengan berbagai alat-alat budaya lokal yang ada di Manggarai Timur.

“Sudah 7 tahun. Awalnya saya merasa iba dengan kurikulum pendidikan kita, siswa siswi harus dikenalkan dengan alat budaya lokal. Lalu, harus ada pengrajin yang menyiapkan dan memahaminya. Saya sudah sering menjelaskan alat-alat budaya lokal kepada banyak masyarakat dan makna yang terkandung didalamnya,” ujar Ngalas (03/03).

Pria berkelahiran 4 Desember 1952 ini mengaku sudah melakukan pengadaan seperti gong dan gendang serta perlengkapan Caci (tarian adat Manggarai) dan dari hasil pengadaan ini sudah mampu mencukupi kebutuhannya dalam rumah tangga.

Yohanes Ngalas adalah satu dari sekian orang yang masih peduli dengan budaya lokal. Saat ini, Ia sudah membangun sanggar budaya dengan nama Molas Ronda. Bertugas melatih dan menjelaskan makna serta cara menggunakan berbagai alat budaya lokal Manggarai Timur.

Ia pantas disebut pejuang budaya lokal.
Sudah Selayaknya masyarakat Manggarai Timur dan juga pemerintah terlebih instansi terkait memberikan penghargaan dan mengapresiasi usaha dan kerja kerasnya membangun dsn mempertahankan kearifan lokal.

Ronis Natom, pito

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *